Kemenhub Dirikan Pusat Pembiayaan Infrastruktur Transportasi Non APBN

Humas Kementerian Perhubungan
Kereta Api Sulawesi
11/8/2023, 08.39 WIB

Kementerian Perhubungan atau Kemenhub berupaya meningkatkan porsi penyediaan infrastruktur transportasi melalui pembiayaan kreatif non APBN. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu membentuk unit kerja baru bernama Pusat Pembiayaan Infrastruktur Transportasi atau PPIT.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan kebutuhan pembiayaan infrastruktur transportasi mencapai Rp 1.288 triliun berdasarkan Rencana Strategis Kemenhub 2020-2024. Sementara kemampuan fiskal APBN hanya sebesar Rp 227 Triliun atau 18% dari total kebutuhan.

Unit Kerja PPIT merupakan unsur penunjang di lingkungan Kemenhub yang dipimpin oleh Pimpinan Tinggi Pratama atau Pejabat Eselon II dan bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan melalui Sekretaris Jenderal.

“Kami memperkenalkan PPIT sebagai simpul pembiayaan kreatif, yang diharapkan dapat mendorong percepatan pembangunan infrastruktur transportasi di Indonesia dan mengurangi ketergantungan pembiayaan melalui APBN,” ujar Menhub saat menghadiri acara peluncuran Simpul Pembiayaan Kreatif Penyediaan Infrastruktur Transportasi di Jakarta, Kamis (10/8).

Dia berharap pembiayaan kreatif dapat membuat gap antara kebutuhan dan kemampuan pembiayaan ini akan semakin berkurang. “Dengan dukungan Kemenkeu, kami yang tadinya hanya tahu untuk membangun, kini menjadi tahu bagaimana untuk mengeksplor agar aset negara lebih bernilai sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih optimal bagi masyarakat,” ujar Menhub.

Menhub mendorong jajarannya untuk terus belajar dan menambah pengetahuan tentang berbagai skema pembiayaan kreatif yang ada seperti Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), Kerjasama Pemanfaatan (KSP), Kerjasama Pemanfaatan Infrastruktur (KSPI), pinjam pakai, sewa, ketupi, dan lain sebagainya.

16 Sektor Prioritas

Saat ini terdapat 16 proyek prioritas di sektor transportasi, baik itu di tahap perencanaan, tahap persiapan, tahap transaksi, tahap konstruksi, sampai dengan tahap operasi.

Lima proyek dalam perencanaan yaitu:

1. Bandara Bintan Unsolicited

2. Bandara Komodo

3. Back Area Patimban

4. MRT Fase IV

5. LRT Bali Fase 1.

Enam Proyek dalam tahap persiapan yaitu:

1. KA Prabumulih Tarahan

2. Bandara Singkawang

3. Pelabuhan Baubau

4. Terminal Tipe A Betan Subing, Lampung

5. Terminal Tipe A Purabaya, Jawa Timur

6. Transit Oriented Development Poris Plawad.

Dua proyek dalam tahap konstruksi yaitu:

1. Bandara Kediri

2. Proving Ground Bekasi.

Tiga Proyek dalam tahap operasi:

1. KA Makassar-Parepare

2. Pelabuhan Anggrek

3. Pelabuhan Patimban.