Pemerintah Otorita Ibu Kota Nusantara atau OIKN mengkaji peluang pendiri Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma atau Aguan dan Chairman Royal Golden Eagle Sukanto Tanoto di IKN. Kepala OIKN Bambang Susantono mengatakan ada beberapa investor yang sedang melakukan penjajakan investasi di IKN selain Aguan dan Sukanto.
Bambang menjelaskan munculnya minat sejumlah investor untuk berinvestasi di IKN akan disikapi dengan hati-hati. Bambang mengaku belum dapat mengumumkan rencana maupun nilai investasi yang akan dilakukan oleh Aguan maupun Sukanto di IKN.
"Kami masih menunggu hitam di atas putih, saya lebih baik saving itu dulu," kata Bambang di Gedung DPR, Senin (21/8).
Bambang menjelaskan saat ini ada 265 entitas yang mengirimkan surat berminat investasi atau LoI ke OIKN. Namun Bambang mencatat hanya sekitar 40 entitas yang betul-betul mendiskusikan investasi di Nusantara.
Ia pun menyampaikan sekitar 40 investor yang lanjut ke tahap diskusi kini dalam tahap mencapai kesepakatan. Menurutnya, salah satu kesepakatan yang sedang dibicarakan terkait lokasi penanaman modal tersebut di IKN.
Bambang mencontohkan salah satu investor yang ingin berinvestasi di IKN dengan lahan 300 hektar. Namun lokasi yang tersedia dengan fasilitas dasar hanya sekitar 150 hektar. "Hal-hal tersebut yang masih dinegosiasikan. Mau enggak mereka dengan kondisi lahan yang ada? Begitu kan," ujar Bambang.
Lebih jauh Bambang menyampaikan investasi yang kini dalam tahap diskusi bukan terkait pembangunan rumah susun Aparatur Sipil Negara maupun Petugas Keamanan dan Pertahanan. Adapun, Bambang menjadwalkan pengumuman investor yang akan mulai membangun infrastruktur di IKN dalam waktu dekat.
"Beberapa minggu lagi mungkin akan kami umumkan investornya. Tunggu tanggal mainnya," kata Bambang.
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan investor swasta akan melakukan groundbreaking proyek IKN pada September 2023. Pada tahap pertama, sudah ada penanaman Modal Dalam Negeri yang masuk ke proyek IKN sekitar Rp 40 triliun.
Bahlil mengatakan, Presiden Joko Widodo menargetkan menggelar upacara HUT RI pada 17 Agustus 2024 di IKN. Pada tahap pertama, pembangunan infrastruktur dasar ibu kota baru sudah dimulai dengan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN.