Dua Konsorsium Ditargetkan Bangun Rusun di Ibu Kota Baru September

Zahwa Madjid/Katadata
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur, Jumat (28/7).
Penulis: Andi M. Arief
29/8/2023, 19.30 WIB

Ada dua konsorsium yang akan mulai membangun rumah susun atau rusun di ibu kota baru atau Ibu Kota Nusantara bulan depan. Keduanya yakni PT Summarecon dan Konsorsium Nusantara.

Konsorsium Nusantara merupakan hasil kerja sama China Construction First Group Corp. Ltd dan PT PT Risjadson Brunsfield Nusantara.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR mengatakan, status rusun yang akan dibangun oleh kedua konsorsium itu yakni adalah unsolicited atau diprakarsai oleh swasta.

Namun Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Haryo Bekti Martoyoedo menyampaikan, kelayakan kedua konsorsium tersebut sedang dikaji oleh Komite Keandalan Bangunan Gedung atau KKBG.

Sepengetahuannya, jadwal KKBG sedang penuh untuk mengkaji kontraktor lain.
"Dalam waktu dekat akan disampaikan hasil kajian," kata Haryo di Hotel Oriental, Selasa (29/8).

“Kami menunggu kepastian, apakah menunggu KKBG atau langsung kami kaji. Target kami bulan depan rampung kajiannya,” Haryo menambahkan.

Hasil kajian tersebut akan menentukan apakah kedua konsorsium tersebut dapat membangun rusun di IKN atau tidak. Hasil kajian yang dimaksud berupa perbaikan desain dasar yang harus dilakukan oleh Summarecon dan Konsorsium Nusantara sebelum mulai membangun.

Kepastian kedua kontraktor tersebut untuk membangun rusun di ibu kota baru akan diberikan sebelum tahun ini. Sebab, kontraktor yang mendapatkan izin harus menyelesaikan pembangunan sebagian rusun pada pertengahan 2024.

"Pada Agustus 2024 diharapkan akan ada upacara di IKN. Berarti sebelum itu harus sudah ada rusun," ujar Haryo.

Jika disetujui, Haryo mencatat Summarecon akan membangun enam menara rusun. Sementara Konsorsium Nusantara membangun 60 menara rusun. Seluruhnya ditargetkan rampung tahun depan.

Haryo mengatakan enam rusun yang dibangun oleh Summarecon dapat menghasilkan 252 unit rumah dengan luas per unit 98 meter persegi.

Semua unit rumah susun tersebut dilengkapi dengan perabotan. Artinya, kualifikasi rumah susun yang dibangun pihak swasta sama dengan pemerintah.

Berdasarkan paparan Kementerian PUPR, lokasi pembangunan rusun Sumarecon ada di kawasan 1C dan Konsorsium Nusantara ada di kawasan 3A.

Secara total, pemerintah menargetkan pembangunan 102 menara rumah susun di IKN dengan skema KPBU. Mayoritas rusun akan dibangun di luar Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP.

Di samping itu, rusun yang akan dibangun di kawasan 1A atau KIPP sebanyak 31 menara rusun. Secara rinci, sebanyak 26 menara rusun akan dibangun menggunakan anggaran negara, sedangkan selebihnya melalui Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha atau KPBU.

Reporter: Andi M. Arief