Laporan Khusus | KTT ASEAN 2023

Ekonomi ASEAN Melemah, Kemendag Optmistis Ekspor Masih Kondusif

ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Afriadi Hikmal/foc.
Ilustrasi.
3/9/2023, 21.18 WIB

Liputan ASEAN BAC - Ekonomi ASEAN diperkirakan melemah pada tahun ini dengan rata-rata pertumbuhan di bawah 5%. Meski demikian, Kementerian Perdagangan optimistis kinerja ekspor tetap akan kondusif seiring meningkatnya kerja sama antara negara ASEAN.  

"Indonesia punya ketahanan, kebijakan dan istrumen yang membuat ketahanan perdagangan yang menjadi kondusif," kata Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga di Hotel Sultan Jakarta pada Ahad (3/9).

Neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2023 tercatat surplus sebesar US$ 3,45 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada Mei 2023 sebesar US$ 0,43 miliar. Namun demikian, kinerja surplus perdagangan pada Juni tahun ini anjlok dibandingkan Juni 2022 yang mencapai US$ 5,09 miliar. 

Surplus perdagangan sepanjang enam bulan pertama tahun ini turun dari US$ 24,99 miliar pada semester pertama tahun lalu menjadi US$ 19,93 miliar. Surplus neraca perdagangan yang turun tersebut, terutama disebabkan oleh kinerja ekspor yang melemah. Ekspor sepanjang semester pertama tahun ini mencapai US$ 128,66 miliar, turun 9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau OECD dalam proyeksi terbarunya memangkas prospek pertumbuhan ekonomi rata-rata negara ASEAN ke level 4,2% pada tahun ini dibandingkan proyeksi sebelumnya sebesar 4,6%.

Melemahnya pertumbuhan ekonomi ASEAN disebabkan oleh beragam faktor, di antaranya menurunnya ekspor komoditas negara anggota ke pasar Amerika Serikat dan Eropa. Hal itu dipicu oleh perlambatan ekonomi di negara maju yang masih berlangsung serta pengetatan kebijakan moneter berupa peningkatan suku bunga di negara-negara maju di Amerika Serikat dan Uni Eropa karena pengaruh inflasi.

Selain itu, pelemahan ekonomi ASEAN terjadi karena masih berlanjutnya ketegangan geopolitik imbas konflik bersenjata Rusia-Ukraina serta maraknya bencana alam akibat perubahan iklim yang makin nyata.

Meski prospek ekonomi ASEAN dipangkas, Jerry mengatakan bahwa pergerakan ekonomi ASEAN sebenarnya berada di jalan yang positif seiring kerja sama perdagangan antar negara anggota yang kian masif. Dia menilai, kondisi geopolitik di Asia Tenggara relatif lebih baik daripada kondisi keadaan geopolitik di Eropa.

"Kita bicara fakta, kalau Uni Eropa mungkin ada perselisihan internal sesama negara, ASEAN tidak ada, fokusnya kolektikditas sehingga berdampak pada hubungan dagang yang bagus," ujar Jerry.

Director of Development Centre OECD Ragnheidur Elin Arnadottir menjelaskan, mayoritas negara berkembang di Asia akan menghadapi tantangan dalam mengatasi perlambatan ekonomi.

"Pertumbuhan PDB ASEAN akan menghadapi hambatan pada tahun ini. Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan melemah, mencapai 4,2% tahun ini," kata Elin saat memberikan sambutan peluncuran OECD’s Economic Outlook for Southeast Asia, Cina and India 2023 Update di Hotel Sultan Jakarta pada Ahad (3/9).

Revisi prospek pertumbuhan ekonomi tersebut sejalan dengan berlanjutnya pengetatan kebijakan moneter berupa peningkatan suku bunga di negara-negara maju di Amerika Serikat dan Uni Eropa karena pengaruh inflasi. Kemerosotan nilai mata uang berdampak pada kenaikan biaya pendidikan, layanan kesehatan, dan komoditas rumah tangga di kawasan tersebut.

"Masing-masing faktor ini akan memainkan peranan penting dalam membentuk lanskap perekonomian kawasan ASEAN," ujar Elin.

Di sisi lain, menurut Elin, perlambatan ekonomi ASEAN tak sedalam kawasan lainnya seiring masih kuatnya konsumsi rumah tangga sejalan meningkatnya populasi kelas menengah. Selain itu, tren positif pertumbuhan ekonomi berlanjut seiring adanya perluasan tujuan pangsa ekspor ke pasar regional Asia Tenggara.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.

Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.

Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.

#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData