Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR akan membangun 23 bendungan pada 2024. Anggaran pembangunan bendungan pun naik 54% dari Rp 13, 99 triliun pada 2023, menjadi Rp 21,56 triliun.
Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Bob Arthur, mengatakan secara rinci anggaran tersebut digunakan untuk 15 bendungan yang sedang dibangun dan ditargetkan selesai 2024, sebanyak 7 bendungan sedang dalam proses pembangunan dan akan dilanjutkan tahun 2025, dan satu bendungan yang baru akan mulai dibangun tahun depan.
“Kami harus menyelesaikan 15 bendungan hingga akhir tahun 2024, jumlah ini adalah penyelesaian bendungan terbanyak per tahun sejak tahun 2015,” kata Bob Arthur dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Kamis (7/9/2023).
Dia mengatakan, anggaran tersebut termasuk revitalisasi Danau Teloko di Sumatera Selatan, Danau Tondano di Sulawesi Utara, Danau Tempe di Sulawesi Selasatan, dan Danau Ayamaru di Papua.
Adapun 15 bendungan yang ditargetkan selesai 2024 adalah:
1. Bendungan Keureuto di Aceh
2. Bendungan Tiga Dihaji di Sumatera Selatan
3. Bendungan Jlantah di Jawa Tengah
4. Bendungan Jragung di Jawa Tengah
5. Bendungan Bagong di Jawa Timur
6. Bendungan Sidan di Bali
7. Bendungan Meninting di Nusa Tenggara Barat
8. Bendungan Manikin di Nusa Tenggara Timur
9. Bendungan Marangkayu di Kalimantan Timur
10. Bendungan Bulango Ulu di Gorontalo
11. Bendungan Budong-Budong di Sulawesi Barat
12. Bendungan Way Apu di Maluku
13. Bendungan Leuwikeris di Jawa Barat
14. Bendungan Rukoh di Aceh
15. Bendungan Bener di Jateng
Sementara pembangunan 1 bendungan baru yakni Pelosika di Sulawesi Utara dan 7 bendungan lanjutan yang anggarannya akan berlanjut ke tahun anggaran berikutnya meliputi Bendungan Mbay di Nusa Tenggara Timur yang telah mulai konstruksi sejak 2021, Bendungan Jenelata di Sulawesi Selatan mulai konstruksi sejak 2022.
Lima lainnya adalah bendungan yang mulai dibangun sejak 2023, yakni Bendungan Cibeet dan Cijurey di Jawa Barat, Bendungan Karangnongko dan Cabean di Jawa Tengah serta Bendungan Riam Kiwa di Kalimantan Selatan.
Lebih lanjut, Bob Arthur menyampaikan secara keseluruhan postur pagu anggaran Ditjen SDA tahun 2024 sebesar Rp47,64 triliun yang digunakan untuk mendukung program ketahanan Sumber Daya Air senilai Rp45,09 triliun dan dukungan manajemen sebesar Rp2,54 triliun.
Untuk program ketahanan SDA, selain pembangunan bendungan dan revitaliasi danau juga dikerjakan pembangunan 4.000 hektare daerah irigasi dan rehabilitasi serta peningkatan irigasi seluas 38.000 hektare dengan anggaran Rp4,17 triliun.
“Kemudian juga dilakukan pembangunan pengendali banjir dan pengaman pantai sepanjang 58,5 km, pembangunan prasarana air baku dengan kapasitas 2,5 m3 per detik, dan pembangunan 7 embung dan sumur bor di daerah kekeringan,” kata Bob Arthur.