Harga Beras Tinggi Setelah Pemerintah Naikkan Harga Acuan Gabah

ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/nym.
Pekerja menjemur gabah di Desa Kopen, Teras, Boyolali, Kamis (7/9/2023). Menurut pelaku usaha penggilingan padi, harga gabah kering pada musim panen saat ini mengalami kenaikan harga dari sebelumnya Rp5.500 per kilogram menjadi Rp7.000 per kilogram karena panen padi terdampak musim kemarau.
11/9/2023, 16.45 WIB

Badan Pangan Nasional atau NFA menargetkan untuk menjaga harga beras hingga akhir tahun ini. Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, mengatakan salah satu penyebab harga beras tinggi karena program Badan Pangan Nasional yang menaikkan harga acuan gabah sekitar 20% dari sebelumnya.

Kementerian Pertanian mencatat harga gabah kering panen tingkat petani pada akhir 2022 adalah Rp 5.624 per Kg. Pada saat yang sama, harga gabah kering gudang adalah Rp 5.748 per Kg.

"Kami menaikkan harga waktu itu agar petani juga happy. Tapi, kalau harga gabah sudah di atas Rp 7.000, ini juga sudah enggak wajar," kata Arief kepada Katadata.co.id, Senin (11/9).

Badan Pangan Nasional mendata rata-rata nasional harga gabah tingkat penggilingan kini mencapai Rp 6.590 per Kg, dengan harga tertinggi berada di Sumatra Barat atau hingga Rp 7.160 per Kg. Sementara itu, rata-rata nasional harga gabah kering giling adalah Rp 7.170 per Kg.

Alhasil, rata-rata harga beras medium nasional mencapai Rp 12.740 per kg pada Senin (11/9). Berdasarkan data yang sama, Harga beras medium tertinggi terdapat di Papua senilai Rp 15.700 per kg.

Sementara rata-rata harga beras medium terendah berada di Jakarta mencapai Rp 11.490 per kg. Harga beras terus naik sejak Juli 2022 yang mencapai Rp 10.700 per kg. Artinya, harga beras belum pernah turun sejak 14 bulan terakhir.

Percepat Distribusi Bantuan Pangan

Arief mengatakan, Badan Pangan menargetkan agar harga beras premium tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi pada akhir tahun ini.

Untuk diketahui, HET beras premium berbeda berdasarkan Zona. Adapun, Zona 1 terdiri dari bagian selatan Indonesia dari Sumatra Selatan hingga NTB dengan HET beras premium senilai Rp 13.900 per kilogram (Kg).

Sementara itu, Zona 2 adalah seluruh Pulau Sumatra kecuali Sumatra Selatan dan Lampung, Pulau Kalimantan dan NTT dengan HET beras premium Rp 14.400 per Kg. Terakhir, Zona 3 terdiri dari, Maluku dan Papua dengan HET beras premium Rp 14.800 per Kg.

"Kami tahu kenaikan beras hari ini cukup tinggi, sehingga Pak Presiden hari ini mempercepat pembagian bantuan pangan buat 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat," kata Arief.

Dia menyampaikan pemerintah saat ini sedang mempersiapkan kondisi terburuk terkait ketersediaan dan harga beras di dalam negeri. Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan agar ketersediaan cadangan beras pemerintah di Bulog tidak berlebihan.

Arief menjelaskan beras yang dimiliki Bulog akan digunakan untuk intervensi pasar pemerintah. Menurutnya, pemerintah telah bersiap untuk mengguyur pasar dengan beras pemerintah untuk menekan harga.




Reporter: Andi M. Arief