Penjualan industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) akan tumbuh di atas 5% sepanjang tahun ini menjadi 30 miliar liter. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan tersebut adalah berbagai kegiatan yang dilaksanakan menjelang Pemilu 2024.
Ketua Umum Asosiasi AMDK Rachmat Hidayat mengatakan kampanye menuju Pemilu 2024 akan memunculkan banyak acara yang melibatkan banyak orang. Hal tersebut berpotensi mendorong konsumsi dan permintaan terhadap AMDK, khususnya kemasan kecil seperti botol dan gelas.
"Harapan kami dengan situasi dan regulasi yang tetap kondusif, penjualan AMDK bisa tumbuh 5% atau melampaui 5%," kata Rachmat kepada Katadata.co.id, Jumat (22/9).
Rachmat menyebutkan industri AMDK berharap regulasi yang tidak berubah dalam waktu dekat adalah regulasi terkait transportasi, kemasan, sumber daya air, dan perizinan lingkungan hidup. Meskipun penjualan AMDK botol dan gelas diproyeksi meningkat, Rachmat mengatakan penjualan AMDK pada tahun ini tetap didominasi oleh AMDK galon. Menurut Rachmat, penjualan AMDK galon akan berkontribusi hingga 60% dari total penjualan.
Walaupun permintaan meningkat, pelaku industri AMDK menilai pertumbuhan penjualan tidak akan mencapai 10%. Pasalnya, perekonomian nasional masih dalam masa pemulihan pasca-pandemi Covid-19. "Ditambah juga situasi geopolitik saat ini yang cukup hangat, seperti perang Ukraina-Rusia yang mempengaruhi sektor-sektor ekonomi nasional," ujarnya.
Rachmat menekankan peningkatan konsumsi AMDK pada tahun ini tidak disebabkan oleh El Nino. Cuaca tidak memiliki pengaruh kepada penjualan AMDK di dalam negeri secara historis.
Indonesia Pasar AMDK Terbesar Kelima di Dunia
Nilai bisnis AMDK di Indonesia memang besar. Menurut data riset pasar Statista, pendapatan yang didapat dari penjualan AMDK Indonesia mencapai US$10,24 miliar atau sekitar Rp152 triliun pada 2022.
Statista juga memprediksi angka penjualan ini masih terus bertumbuh dalam lima tahun ke depan. Pada 2027, nilai penjualan AMDK diperkirakan tumbuh 26,5% menjadi US$12,95 miliar.
Besarnya nilai penjualan ini membuat Indonesia menjadi pasar AMDK terbesar kelima di dunia. Amerika Serikat adalah negara dengan nilai penjualan terbesar, yakni US$83,02 miliar. Cina di peringkat kedua, Jerman ketiga, dan Meksiko keempat.
Nilai penjualan AMDK Indonesia juga lebih besar dari India yang jumlah penduduknya lebih besar. Nilai penjualan AMDK di India hanya sebesar US$5,55 miliar, sekitar setengah dari nilai penjualan di Indonesia.
Dominasi industri AMDK juga terlihat dari konsumsi air minum kebanyakan orang Indonesia. Berdasarkan data Susenas 2022, sebanyak 39,52% orang Indonesia minum air dari AMDK atau air isi ulang.