Presiden Joko Widodo akan meresmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung bernama Whoosh hari ini, Senin (2/10). Kepala negara akan kembali menaiki moda transportasi tersebut.
"Iya, iya (akan meresmikan), besok pagi ketemu lah di (Stasiun) Halim," ajak Jokowi kepada wartawan usai menghadiri acara Istana Berbatik di Jakarta, seperti dikutip dari Antara.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan telah menerbitkan Izin Operasi Sarana Perkeretaapian Umum untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) pada Selasa (26/9). Izin operasi ini dikeluarkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 114 Tahun 2023 tentang Izin Operasi Sarana Perkeretaapian Umum PT Kereta Api Cepat Indonesia-China.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan bahwa dengan keluarnya izin operasi ini, KCJB telah memenuhi aspek kelaikan operasional kereta cepat. “Alhamdulillah seluruh komponen pengujian dan sertifikasi telah dilaksanakan sehingga surat izin operasi ini dapat diterbitkan dan operasi komersial KCJB dapat segera dilakukan,” tutur Budi pada Minggu (1/10) di Jakarta.
Lebih lanjut Menhub Budi menjelaskan bahwa operasional KCJB akan dilakukan secara bertahap untuk terus dilakukan evaluasi sampai dengan skenario 68 perjalanan per hari. KAi juga telah menyiapkan KA Feeder dari Stasiun Padalarang guna mempermudah penumpang untuk mencapai kota Bandung.
“Operasional secara bertahap ini dilakukan untuk memberi ruang kepada operator agar dapat menyesuaikan diri dan memaksimalkan pelayanan,” kata Budi.
Budi mengatakan, ]pemerintah juga akan memberikan tarif promo pada awal operasional KCJB untuk menarik minat masyarakat.
Dia berharap operator dapat menyiapkan operasi komersial setelah izin operasi dikeluarkan dan diresmikan oleh Presiden. “Semoga KCJB dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum dan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi bangsa,” ujar Budi.
Mayoritas Masyarakat Berminat Jajal Whoosh
Menurut survei Kurious-Katadata Insight Center (KIC), sebanyak 71,1% responden berminat untuk mencoba kereta cepat tersebut. Rinciannya, 45,1% responden berminat dan 26% sangat berminat.
Di sisi lain, ada 22,5% responden yang tidak berminat untuk mencoba transportasi ini dalam waktu dekat, terdiri dari 5,7% sangat tidak berminat dan 16,8% tidak berminat. Ada pula 6,4% responden yang menjawab tidak tahu.
Survei yang dilakukan Kurious-KIC ini melibatkan 734 responden dari berbagai wilayah di Indonesia, dengan proporsi perempuan 52,7% dan laki-laki 47,3%.