Pemerintah Batasi Pembelian Beras Bulog Maksimal 10 Kg

ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/YU
Pekerja menyusun beras medium bantuan pangan 10 kilogram di Gudang Bulog Pamalayan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (3/10/2023). Perum Bulog Cabang Ciamis telah menyalurkan beras bantuan pangan sebanyak 9.200 ton per bulan untuk 920 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk wilayah Priangan Timur, Jawa Barat, dan penyedian beras Bulog yakni 10.000 ton, masih aman untuk empat bulan kedepan.
3/10/2023, 18.12 WIB

Badan Pangan Nasional atau NFA akan membatasi penjualan beras Bulog dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan di ritel modern. Hal tersebut penting agar jangkauan penyaluran lebih luas dan mempermudah penyaluran ke masyarakat.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, mengatakan pembatasan pembelian beras Bulog SPHP atau operasi pasar di ritel modern merupakan kebijakan yang mendorong masyarakat berbelanja bijak. Oleh karena itu, Arief menetapkan pembatasan pembelian beras Bulog SPHP di ritel modern sebanyak dua kemasan per orang. Artinya, konsumen hanya boleh membeli maksimal 10 kg.

Untuk diketahui, beras Bulog yang disalurkan dalam program SPHP tersebut berasal dari Cadangan Beras Pemerintah. Sementara pembelian beras Bulog komersial tidak dibatasi pembeliannya.

"Perlu dipahami beras SPHP ini berasal dari CBP yang digelontorkan secara luas ke masyarakat demi stabilisasi pasokan dan harga. Ini juga merupakan arahan Bapak Presiden Joko Widodo yang memerintahkan agar beras pemerintah disalurkan secara masif,"  kata Arief dalam keterangan resmi, Selasa (3/10).

Arief menjelaskan pembatasan pembelian beras Bulog SPHP tersebut penting lantaran harganya hanya Rp 10.900 per kilogram (Kg). Di samping itu, beras SPHP tersebut berkualitas premium.

NFA mendata harga beras premium hari ini, Selasa (3/10), telah mencapai Rp 14.870 per Kg atau naik 17,92% secara tahunan. Artinya, beras premium Bulog SPHP tersebut lebih murah dari beras premium tahun lalu.

"Tentunya masyarakat kami ajak bersama untuk senantiasa berbelanja bijak, yang artinya sesuai dengan kebutuhan, tidak perlu belanja berlebihan di atas kebutuhan normal,” katanya.

Arief mendata stok Cadangan Beras Pemerintah atau CBP saat ini sejumlah 1,8 juta ton. Menurutnya, angka tersebut akan bertambah menjadi 2 juta ton pada November 2023.

Arief mengatakan ada kemungkinan penurunan produksi beras nasional pada akhir 2023. Namun Arief optimistis kebutuhan beras di dalam negeri akan tercukupi.

Untuk diketahui, penyaluran beras SPHP telah diperluas pada ritel modern dan masuk ke Ramayana, Indomaret, Alfamart, Hypermart, Lotte, dan Super Indo. Meskipun dijual melalui ritel modern, harga beras tetap konsisten pada harga maksimal Rp 10.900 per Kg.

Adapun sampai 2 Oktober, Bulog telah merealisasikan beras SPHP di tingkat konsumen mencapai 799 ribu ton. Wilayah yang paling banyak digelontorkan beras SPHP selama 2023 ini adalah DKI Jakarta dan Banten yang tercatat total 174 ribu ton.


Reporter: Andi M. Arief