Selain Beras, Bapanas Sebut 3 Harga Komoditas Potensi Tinggi Pekan Ini

ANTARA FOTO/Fauzan/Spt.
Pekerja mengangkat beras saat bongkar muat di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Rabu (4/10/2023).
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Sorta Tobing
9/10/2023, 13.13 WIB

Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) memproyeksi ada beberapa produk pangan dengan harga tinggi pekan ini. Komoditas tersebut adalah beras, gula, jagung, dan bawang putih.

Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan NFA Maino Dwi Hartono mengatakan untuk harga komoditas lain masih terpantau normal.  "Bahkan masih ada yang relatif rendah, seperti cabai, bawang merah, telur ayam, dan daging ayam," kata Maino kepada Katadata.co.id, Senin (9/10).

Pemerintah batasi pembelian beras SPHP (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.)

Harga Beras

Maino mengatakan harga beras secara nasional kini masih tinggi walaupun pemerintah telah menggelontorkan beras. NFA mendata rata-rata nasional harga beras premium masih tumbuh menjadi Rp 14.940 per kilogram (kg)  per hari ini.

Penurunan harga pada awal bulan ini mulai terjadi pada harga beras media. Harganya per hari ini menjadi Rp 13.240 per kilogram. Hal ini dapat terjadi, menurut Maino, karena hasil penggelontoran beras pemerintah sejak 15 September lalu.

Volume beras pemerintah yang telah tersalur di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) mencapai 6.000 ton sampai saat ini. Harga beras di pasat tersebut telah turun sekitar Rp 1.000 per kilogram menjadi Rp 11.050 per kilogram.

"Trennya sudah mulai mengalami penurunan. Parameter yang pertama di Pasar Induk Beras Cipinang," katanya.

Maino mengakui harga beras medium di pasar masih berada di atas harga eceran tertinggi. Sebagai informasi, NFA telah mengubah HET beras medium pada awal tahun ini.

Untuk Zona 1 meliputi Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali. NTB, dan Sulawesi senilai Rp 10.900 per kilogram. Sebelumnya, HET beras medium zona I senilai Rp 9.450 per kilogram.

Lalu, untuk Zona 2 meliputi Sumatera selain Lampung dan Sumatera Selatan, NTT, dan Kalimantan senilai Rp 11.500. Zona 3 meliputi Maluku dan Papua sebesar Rp 11.800 per kg.

Karena itu, NFA berencana untuk menggenjot penyaluran beras pemerintah lebih besar ke pasar atau ritel modern. Pada saat yang sama, Badan ini juga akan mempercepat penyaluran beras dalam program bantuan pangan.

Panen jagung di Magetan (ANTARA FOTO/Siswowidodo/tom.)

Harga Jagung

Berdasarkan data NFA, harga jagung di tingkat peternak mulai melemah selama sepekan terakhir. Hari ini, Senin (9/10), rata-rata nasional harga jagung di tingkat peternak mencapai Rp 6.900 per kilogram.

Maino mengakui capaian tersebut masih jauh di atas harga ideal jagung di tingkat peternak atau senilai Rp 5.000 per kilogram. Mitigasi untuk menekan harga jagung adalah menyalurkan jagung pemerintah ke peternak layer maupun peternak kecil dan mikro.

"Tugas pemerintah salah satunya menyalurkan cadangan jagung pemerintah agar bisa mendatangkan jagung yang lebih terjangkau," ujarnya.

PENAMBAHAN STOK GULA PASIR IMPOR UNTUK ACEH (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/rwa.)

Harga Gula

Maino mengimbau masyarakat untuk mencermati harga gula konsumsi selama sepekan ke depan. Sebab, proyeksinya harga gula konsumsi masih akan tumbuh.

Namun, angkanya diperkirakan masih relatif normal, tidak terlalu melonjak. Sebab, harga gula konsumsi hari ini masih tidak jauh dari harga acuan pemerintah atau HAP di tingkat konsumen senilai Rp 14.500 per kilogram.

NFA mendata harga gula konsumsi per hari ini telah mencapai Rp 15.460 per kilogram. Angka tersebut telah naik 8,11% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 14.300 per Kg.

"Tapi perlu diwaspadai harga gula karena kita masih memperoleh gula dari luar negeri sekitar 30%. Selain itu, musim giling gula akan berakhir pada Oktober-November," katanya.

Harga bawang putih naik (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/hp.)

Harga Bawang Putih

Maino mengaku akan mengantisipasi harga bawang putih pada pekan ini. Sebab, proses impor bawang putih ke dalam negeri kini terganggu.

Maino mencatat 95% kebutuhan bawang putih nasional dipasok dari pasar global, khususnya dari Cina. Namun, total persetujuan impor bawang yang telah diterbitkan sejauh ini baru sejumlah 500 ribu ton dari total kuota 2023 sekitar 900 ribu ton.

"Kami lihat trennya aga mengalami kenaikan, yang biasanya harga bawang putih Rp 25 ribu per kilogram, kini mencapai Rp 35 ribu per kilogram," ujar Maino.

NFA mendata rata-rata nasional harga bawang putih bonggol telah senilai Rp 36.800 per kilogram per hari ini. Angka tersebut telah naik 44,88% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 25.400 per kilogram.

Maino merekomendasikan agar Kementerian Perdagangan memaksimalkan penerbitan perizinan impor bawang putih untuk menstabilisasikan harga bawang putih di dalam negeri.


Reporter: Andi M. Arief