Jadi Plt Mentan, Arief Prasetyo Godok Program Percepatan Awal 2024

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi melihat tanaman padi yang akan dipanen di area persawahan Kelompok Tani Mukti Tani IV, Desa Ciasem Girang, Ciasem, Subang, Jawa Barat, Minggu (8/10/2023).
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Sorta Tobing
9/10/2023, 13.21 WIB

Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi melakukan rapat pimpinan Kementerian Pertanian perdana hari ini, Senin (9/10). Agenda utamanya adalah program percepatan atau quick win yang dapat dilakukan hingga awal 2024.

Arief mempersiapkan agenda rapat sejak akhir pekan lalu. Menurut dia, strategi yang didiskusikan pada pertemuan hari ini telah dibuat secara rinci.

"Semua eselon I dan eselon II saya minta quick win yang bisa dilakukan dalam 3 bulan ke depan. Sebab, ada banyak banget pesan dari Presiden Joko Widodo," kata Mentan di depan Gedung A Kementerian Pertanian, Senin (9/10).

Arief mencatat salah satu pesan dari Jokowi adalah penambahan kuota impor beras sejumlah 1,5 juta ton pada tahun ini. Angka importasi tersebut di luar kuota impor beras awal tahun ini sejumlah 2 juta ton.

Namun, ia memberikan penekanan terhadap pesan Jokowi lainnya, yakni persiapan musim tanam atau MT I pada November 2023 sampai Maret 2024. Secara rinci, pria yang menjabat juga sebagai Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas/NFA) itu berniat untuk menyiapkan ketersediaan pupuk di tingkat petani.

Rencananya, ia akan memanfaatkan 26 ribu toko ritel milik PT Pupuk Indonesia di dalam negeri. "Itu akan saya kontrol. Semua petani harus ada pupuk, baik pupuk komersial maupun pupuk subsidi," ujar Arief.

Ia berjanji akan fokus untuk memperbaiki produksi pangan domestik, tapi terlebih dahulu mengatur internal Kementerian Pertanian.  "Untuk bicara teknis, produksi, dan lain-lain, izinkan saya mengatur internal dulu ya," kata Arief kepada Katadata.co.id pada Sabtu lalu. 

Arief mengatakan, dirinya akan berkoordinasi dengan badan usaha milik. negara bidang pangan untuk membenahi produksi pertanian domestik. Hal ini penting lantaran BUMN bidang pangan adalah badan yang akan menyerap hasil produksi petani di dalam negeri.

Fokus pemerintah dalam waktu dekat lainnya adalah menyiapkan cadangan pangan pemerintah atau CPP. BUMN bidang pangan yang akan bertugas dalam membangun CPP adalah Perum Bulog dan PT Rajawali Nusantara Indonesia atau ID Food.

Reporter: Andi M. Arief