Indonesia Bakal Terima Impor Beras 600 Ribu Ton pada Akhir 2023

Dokumentasi Humas Bulog
Impor beras tiba di Tanjung Priok, Jakarta.
9/10/2023, 18.43 WIB

Pemerintah mengunci pengiriman impor beras sebanyak 600 ribu ton hingga 31 Desember 2023. Angka itu setara 40% dari jumlah tambahan impor beras sejumlah 1,5 juta ton pada akhir tahun ini.

Pelaksana tugas (Plt) Menteri Pertanian sekaligus Kepada Badan Nasional, Arief Prasetyo Adi, mengatakan bahwa Indonesia telah meneken kontrak pembelian beras kepada Kamboja, Vietnam dan Thailand. "Sebanyak 600 ribu ton harus masuk 31 Desember," kata Arief kepada wartawan di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (9/10).

Arief mengatakan mayoritas beras impor akan datang dari Vietnam dan Thailand. Adapun beras dari Kamboja yang bakal masuk hingga akhir tahun diprediksi sekitar 10 ribu ton. "Kamboja hanya 10 ribu ton, yang lainnya sekitar 1 juta-an itu dari Vietnam dan Thailand," ujar Arief.

Thailand dan Vietnam merupakan dua negara importir beras terbanyak bagi Indonesia. Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), impor beras ke Indonesia selama Januari-Agustus 2023 mencapai 1,59 juta ton.

Impor beras mayoritas berasal dari Thailand, yakni mencapai 802 ribu ton atau berkontribusi 50,36% dari total impor beras. Sedangkan Vietnam menempati urutan kedua lewat volume impor 674 ribu ton atau 42,33% dari total volume impor.

Lebih lanjut, kata Arief, pemerintah masih mengupayakan untuk menuntaskan tambahan impor beras sejumlah 1,5 juta ton hingga akhir tahun. Kendati demikian, dia tidak memberikan kepastian kapan pengiriman impor tambahan beras tersebut dapat masuk ke Indonesia. "Kalau misalnya bisa lebih cepat, lebih baik ya. Tapi juga harus dipikirkan proses bongkarnya. Jadi 27 ribu ton, satu kapal, itu bongkarnya enam hari," ujar Arief.

Untuk mempercepat stabilisasi harga beras, Arief menugaskan Perum Bulog dan PT Pelabuhan Indonesia untuk mempercepat pembongkaran beras impor di pelabuhan. Beras impor sejumlah 270 ribu ton telah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Pemerintah juga membuka sejumlah pelabuhan seperti Tanjuk Perak Surabaya, Tanjung Mas Semarang, Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar sebagai lokasi penerima beras impor. "Pelabuhan ini sudah kami siapkan, kemudian gudang-gudang bulog bukan 24 jam untuk menerima bongkaran," kata Arief.

Sebelumnya, Arief menilai tambahan impor beras sejumlah 1,5 juta ton sulit direalisasikan pada akhir tahun ini. "Dari penambahan 1,5 juta ton beras impor tersebut, diharapkan berapapun bisa masuk untuk membantu ketersediaan lebih baik," kata Arief di depan Gedung A Kementerian Pertanian, Senin (9/10).

Penambahan impor tersebut merupakan penugasan pertama Presiden Joko Widodo kepada Arief pada akhir pekan lalu. Penugasan itu diberikan saat Arief dan Jokowi mengikuti panen raya padi di Subang, Minggu (8/10). Seluruh beras impor tersebut akan menjadi cadangan beras pemerintah alias CBP.

Berdasarkan paparan Badan Pangan Nasional (Bapanas), CBP per 6 Oktober 2023 mencapai 1,63 juta ton. Namun, CBP yang benar-benar ada di dalam negeri hanya 794.558 ton lantaran sebanyak 836.937 ton masih dalam perjalanan.

Total kuota impor beras pada tahun ini mencapai 2,3 juta ton dengan rincian 2 juta ton merupakan kuota baru dan 300 ribu ton adalah sisa kuota impor 2022. Dari total kuota tersebut, realisasi impor beras hingga 6 Oktober 2023 mencapai 1,12 juta ton.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu