PLN Operasikan Green Hydrogen Plant Pertama di Indonesia

PLN
Green hydrogen plant (GHP) ini merupakan hasil inovasi yang terus dilakukan PLN dalam menjawab tantangan transisi energi.
Penulis: Dini Hariyanti - Tim Publikasi Katadata
11/10/2023, 14.27 WIB

PLN melalui subholding PLN Nusantara Power (PLN NP) kini mampu memproduksi 51 ton hidrogen hijau (green hydrogen). Hidrogen ini diproduksi melalui Green Hydrogen Plant (GHP) pertama di Indonesia, di kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang, Pluit, Jakarta.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, GHP tersebut merupakan hasil inovasi yang terus dilakukan PLN dalam menjawab tantangan transisi energi.

“Ini merupakan wujud nyata dari kolaborasi bersama Kementerian ESDM. Karya Inovasi ini kami lakukan dalam menjawab transisi energi,” tutur Darmawan dikutip dari siaran pers, Rabu (11/10).

Sementara itu, Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah menjelaskan, hydrogen plant di pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) Muara Karang memproduksi hidrogen yang digunakan untuk mendinginkan mesin pembangkit listrik.

Dari empat electrolyzer terpasang pada hydrogen plant, imbuhnya, unit pembangkit (UP) Muara Karang bisa menghasilkan 51 ton per tahun. Dari total produksi hidrogen tersebut, pihaknya hanya memanfaatkan 8 ton per tahun untuk pendingin generator pembangkit.

“Kami melihat peluang di dalam operasional peralatan hydrogen plant dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan hidrogen hijau sebagai value creation yang memberikan nilai tambah bagi bisnis kami,” ujar Ruly.

Melihat potensi yang ada, PLN Nusantara Power berinovasi memanfaatkan solar PV yang sudah terpasang di PLTGU Muara Karang, ditambah Renewable Energy Certificate (REC) dari pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Kamojang. Dengan begini, perusahaan bisa memproduksi 100 persen hidrogen hijau.

Selain untuk pendingin mesin pembangkit, hidrogen hijau juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. “Contohnya, untuk industri pupuk, industri bahan kimia, cofiring pembangkit, hingga untuk fuel cell electric vehicle atauFCEV,” ujar Ruly.

Tidak hanya untuk hidrogen, saat pandemi Covid-19 melanda, PLN NP juga berinovasi menghasilkan oksigen untuk memenuhi kebutuhan medis yang tinggi. Saat itu, PLTGU Muara Karang mampu menghasilkan sekitar 1 ton per hari. 

Rencana PLN Tingkatkan Produksi Hidrogen Hijau

Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa perseroan terus berinovasi untuk meningkatkan skala produksi hidrogen hijau. Menurutnya, green hydrogen akan menjadi salah satu jawaban untuk menghadapi transisi energi.

“Kami siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengembangkan teknologi ini, agar dapat mendorong hidrogen hijau ini berkembang di Indonesia,” katanya.

Ke depan, imbuhnya, PLN terus mengembangkan GHP di 15 pembangkit lain milik PLN. Dari total tersebut diperkirakan memiliki potensi kapasitas hidrogen mencapai 222 ton per tahun.

“Kami yakin, PLN akan menjadi pemain kunci dalam penyediaan hidrogen hijau untuk berbagai kebutuhan, khususnya untuk kendaraan berbahan bakar hidrogen,” ujar Darmawan.