Sebanyak 453 warga prasejahtera di Malang Jawa Timur kini mendapatkan listrik berkualitas selama 24 jam. Kondisi ini mereka rasakan setelah PT PLN (Persero) menyalurkan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) secara gratis di kota ini pada 14 Oktober 2023.
Salah satu pemerima manfaat BPBL Joko Prasetyo (26) menuturkan, sebelum memperoleh bantuan dirinya terpaksa menyambung dari rumah milik tetangga untuk mendapatkan listrik. “Kini keluarga saya bisa menggunakan listrik secara mandiri,” katanya dikutip dari siaran pers, Rabu (18/10).
Prosesi penyalaan listrik program BPBL di Malang dihadiri Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ida Nuryatin Finahari. Turut serta pula Anggota DPR RI Komisi VII Ridwan Hisjam.
Sesditjen Ketenagalistrikan Ida Nuryatin Finahari menjelaskan, BPBL merupakan bantuan yang diinisiasi Kementerian ESDM untuk masyarakat yang terdaftar pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Dengan kata lain, mereka berdomisili di wilayah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal).
Berdasarkan hasil rekomendasi kepala desa atau lurah setempat diketahui, pada 2023, bantuan ditargetkan menyasar ke 125 ribu rumah tangga prasejahtera di seluruh Indonesia yang belum teraliri listrik.
“Bantuan berupa instalasi rumah tiga titik lampu, satu stop kontak, pemasangan, pemeriksaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), biaya penyambungan pelanggan daya 900 Volt Ampere (VA) dan token perdana Rp100 ribu,” ujar Ida.
Anggota DPR RI Komisi VII Ridwan Hisjam berharap program BPBL terus berlanjut dan bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan. Hal ini juga dapat memacu peningkatan kesejahteraan masyarakat.
”Diharapkan bantuan listrik yang diberikan mampu membawa manfaat positif dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Ridwan.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan bahwa PLN memang diberi mandat untuk menyediakan listrik bagi seluruh masyarakat Indonesia. Perseroan mendukung penuh upaya pemerintah dalam mengalirkan program BPBL.
Hal tersebut merupakan wujud keadilan energi di tanah air dan mengejar Rasio Elektrifikasi 100 persen pada 2025. “Semoga dengan adanya listrik ini mampu mendorong produktivitas dan geliat perekonomian bagi masyarakat penerima manfaat maupun secara umum,” ucap Darmawan.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur Agus Kuswardoyo mengatakan, khusus untuk Kota Malang 100 persen bantuan BPBL telah disalurkan. Perinciannya, per 13 Oktober 2023 PLN UID Jawa Timur merealisasikan bantuan BPBL bagi 18.293 rumah tangga prasejahtera di Jawa Timur dari total target 20.250 penerima bantuan.
“Untuk Kota Malang 100 persen selesai sebanyak 2.113 rumah tangga. Semoga bermanfaat dan mampu meningkatkan produktivitas masyarakat,” tutur Agus.
Demi mencapai target total bantuan program BPBL di Jawa Timur maka PLN akan terus menggenjot penyaluran program. Hal ini dijalankan melalui kerja sama baik dari pemerintah setempat maupun para pemangku kepentingan lain.
”Kami berharap bantuan BPBL yang diberikan dapat termanfaatkan secara optimal sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Jawa Timur,” ujar Agus.