Calon Presiden Ganjar Pranowo mencantumkan kata industrialisasi beberapa kali dalam dokumen visi dan misinya menuju Pemilu 2024. Salah satu turunan dari misi Ganjar dalam dokumen tersebut adalah industrialisasi 5.0
Tahapan industri secara global saat ini adalah Industri 4.0 yang fokus pada otomatisasi dan kecerdasan buatan. Ganjar menuliskan, Industri 5.0 yang dimaksud adalah proses industrialisasi yang digerakkan oleh inovasi dan kreativitas.
"Hilirisasi sumber daya alam pertambangan, perkebunan, pertanian, serta perikanan dan keluatan yang dilakukan secara menyeluruh hingga menciptakan produk akhir bernilai tinggi dengan pondasi industri hulu dan kebijakan TKDN," demikian tertulis dalam dokumen visi dan misi Ganjar dan Mahfud MD, Kamis (19/10).
TKDN adalah singkatan dari Tingkat Komponen Dalam Negeri. Kebijakan TKDN yang dimaksud adalah kontribusi dari proses yang dilakukan di dalam negeri setidaknya 40% dari total proses produksi.
Ganjar menargetkan, pertumbuhan industri manufaktur dapat mencapai 7,5% sampai 8% per tahun jika dirinya terpilih pada Pilpres 2024. Oleh karena itu, Ganjar berencana untuk mengoptimalisasi pemanfaatan hasil riset dan inovasi dalam negeri untuk mendukung industrialisasi.
Badan Pusat Statistik mendata, pertumbuhan PDB industri manufaktur tertinggi selama kepemimpinan Presiden Joko Widodo adalah tahun lalu atau sebesar 4,89%. Sementara itu, kinerja industri terbutuk terjadi pada 2020 saat pandemi Covid-19 yang turun hingga 2,93%
BPS menemukan, rata-rata pertumbuhan PDB industri manufaktur pada 2014-2022 adalah 3,43%. Target pertumbuhan sektor manufaktur nasional yang dicanangkan Ganjar cukup ambisius karena dua kali lipat dibandingkan capaian masa pemerintahan Jokowi.
Ganjar dalam dokumen tersebut juga menjelaskan, hilirisasi akan dilakukan pada sumber daya alam dan mineral domestik. Menurutnya, kedua komoditas tersebut memiliki keunggulan komparatif dan dapat menciptakan keunggulan kompetitif.
Ganjar pun berencana menggunakan teknologi berkelanjutan untuk memproses sumber daya alam dan mineral di dalam negeri. Hasil produksi dari industri 5.0 tersebut ditargetkan mencakup pasar seluas-luasnya.
Ia mencatat, salah satu strategi industrialisasi tersebut adalah mengoptimalisasi Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK. Dewan KEK mendata total KEK di dalam negeri mencapai 20 KEK yang terdiri dari 17 KEK dalam tahap operasional dan tiga KEK dalam tahap konstruksi.
Realisasi investasi secara kumulatif pada KEK hingga kuartal pertama tahun ini mencapai Rp 117,8 triliun. Seluruh investasi tersebut telah menciptakan lapangan kerja bagi 63.416 orang.