Janji Ganjar - Mahfud soal Kedaulatan Pangan: Setop Alih Guna Lahan

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/Spt.
Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo (kanan) dan bakal calon wakil presiden Mahfud MD (kiri) jalan menuju KPU dari Tugu Proklmasi di Jakarta, Kamis (19/10/2023). Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mendaftarkan diri ke KPU untuk mengikuti Pilpres 2024.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
19/10/2023, 16.32 WIB

Kedaulatan pangan masuk dalam salah satu misi pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. Keduanya menjanjikan ketersediaan pangan di dalam negeri yang aman, berkualitas, mudah, dan terdiversifikasi. 

Pasangan ini akan menghentikan alih guna lahan demi memastikan lahan tetap subur. Lahan yang masih produktif akan diberikan ke petani kecil dan buruh tani.

"Lahan pertanian diperkuat dengan pengelolaan tata ruang yang adil dan berkelanjutan," demikian tertulis dalam dokumen visi dan misi Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang dirilis pada Kamis (19/10).

Mereka menargetkan dapat meningkatkan nilai tukar petani, nelayan dan peternak. Peningkatan kesejahteraan tersebut dibarengi dengan kebijakan perdagangan yang mendukung produksi lokal.

Badan Pusat Statistik mendata luas lahan sawah pada 2018 mencapai 11,37 juta hektar. Namun, luas lahan tersebut terus menyusut dengan penyusutan terbesar terjadi pada 2019 sebesar 6,15% menjadi 10,67 juta hektar.

Penyusutan areal lahan tersebut paralel dengan performa volume panen padi. Volume padi tercatat susut 7,76% secara tahunan menjadi 54,6 juta ton pada 2019.

Adapun areal sawah tidak menyusut pada tahun  lalu dan justru naik tipis 0,39% secara tahunan menjadi 10,45 juta hektare. Kendati demikian, BPS meramalkan luas panen padi pada 2023 kembali susut 2,44% menjadi 10,19 juta hektare.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief