Tol Indralaya Resmi Dibuka, Prabumulih ke Palembang Cuma Satu Jam

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/tom.
Kendaraan melintas di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas simpang Indralaya-Muara Enim seksi simpang Indralaya-Prabumulih KM56 di Paya Besar, Payaraman, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Selasa (29/8/2023).
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
26/10/2023, 13.13 WIB

Presiden Joko Widodo meresmikan Jalan Tol Indralaya-Prabumulih hari ini, Kamis (26/10). Jalan bebas hambatan tersebut dapat memangkas waktu perjalanan Palembang-Prabumulih menjadi hanya satu jam, dari semula membutuhkan waktu 2 jam.

Direktur Jalan Bebas Hambatan Kementerian PUPR Triono Junoasmono mengatakan waktu perjalanan Palembang-Prabumulih sebelumnya lebih dari 2 jam. Jalur yang digunakan adalah jalan non-tol yakni, jalan arteri antara kedua daerah tersebut.

“Selain memacu pertumbuhan ekonomi, jalan tol ini dapat memangkas waktu kurang lebih 1 jam dari Palembang menuju Prabumulih, dari semula apabila melalui jalan arteri bisa mencapai 2 jam lebih,” kata Triono dalam keterangan resmi, Kamis (26/10).

EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan jalan tersebut telah menerima Sertifikat Laik Operasi pada Juli 2023. Oleh karena itu, Tol Indralaya-Prabumulih telah dioperasikan tanpa tarif sejak 30 Agustus 2023.

Tjahjo mencatat total kendaraan yang melintasi Tol Prabumulih-Indralaya hingga awal pekan ini, Senin (23/10), telah mencapai 309.733 unit. Tjahjo menilai hal tersebut menunjukkan masyarakat cukup antusias.

"Diharapkan jalan tol dapat menjadi pilihan masyarakat utamanya ketika hari besar seperti Natal, Tahun Baru 2024, dan Mudik Lebaran mendatang,” kata Tjahjo.

Tjahjo mengatakan konstruksi Tol Indralaya-Prabumulih dipercepat dengan menggunakan dua teknologi, yakni Building Information Model atau BIM dan metode launcher. Secara rinci, kedua teknologi tersebut dikerjakan oleh anak perusahaan Hutama Karya, yakni PT Hutama Karya Infrastruktur.

Tjahjo menjelaskan HKI menggunakan metode launcher dalam pemasangan girder atau bagian jalan layan maupun jembatan pada Tol Indralaya-Prabumulih. Secara singkat, metode launcher adalah menggerakkan girder dari elevasi tinggi ke elevasi tinggi lainnya.

Untuk diketahui, pemasangan girder umumnya menggunakan metode erection, yakni menaikkan girder dari elevasi rendah ke elevasi tinggi menggunakan crane. Tjahjo menjelaskan metode tersebut tidak dapat dilakukan lantaran wilayah sekitar pemasangan girder tersebut cukup sempit.

Sementara itu, Tjahjo mengatakan HKI mengimplementasikan BIM sejak fase perencanaan hingga konstruksi. Alhasil, proses konstruksi Tol Indralaya-Prabumulih lebih efektif dan mengurangi limbah konstruksi maupun pengerjaan ulang.

Untuk diketahui, jalan tol ini ditunjang berbagai fasilitas struktur seperti 2 simpang susun, 8 overpass, 18 jembatan, 10 box underpass, 2 box overpass, 22 box pedestrian, 1 Gerbang Tol, 1 pasang Rest Area Tipe A, dengan kecepatan rencana mencapai 100 km/jam.

Presiden Jokowi mencatat Tol Indralaya-Prabumulih mencapai 64,5 kilometer dan dibangun sejak 2019. Jalan bebas hambatan tersebut telah menelan investasi hingga Rp 12,5 triliun.

Kepala Negara menilai jalan tol tersebut merupakan bagian dari 2.800 kilometer jalan tol di Pulau Sumatra yang sedang dibangun pemerintah. Menurutnya, Tol Indralaya-Prabumulih dapat meningkatkan kecepatan mobilitas barang dan jasa.

Pada akhirnya, Jokowi mengatakan pengoperasian TOl Indralaya-Prabumulih dapat meningkatkan daya saing industri di Pulau Sumatra. Oleh karena itu, Jokowi mendorong pemerintah selanjutnya untuk terus meningkatkan infrastruktur di dalam negeri.

"Investasi memang besar, tetapi manfaat bagi negara dan rakyat akan sangat luar biasa kalau kita bisa menaikkan produktivitas yakni dengan menyambungkan jalan tol ke kawasan pertanian, pariwisata, perkebunan, industri, maka manfaatnya akan sangat besar sekali,” kata Jokowi.

Reporter: Andi M. Arief