Kementerian Pertanian menargetkan penambahan lahan sawah seluas 1,5 juta hektare dari optimalisasi lahan rawa pada tahun ini. Hal tersebut dinilai dapat menjadi solusi peningkatan produksi pangan nasional.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, penggunaan lahan rawan dapat meningkatkan Indeks Pertanaman atau IP menjadi 4.0 pada tahun depan. Untuk diketahui, IP adalah indeks yang menunjukkan jumlah musim tanam dalam sebidang lahan.
"Tahun 2017 sudah swasembada, tahun 2019 swasembada, tahun 2020 swasembada. Berarti kita bisa. Nanti kita siapkan semuanya mulai dari pupuk sampai mekanisasi," kata Amran dalam keterangan resmi, Rabu (1/11).
Amran berkomitmen untuk memastikan ketersediaan pupuk, benih, dan peralatan pertanian pada musim tanam Oktober-November 2023. Amran menekankan pentingnya ketersediaan alat dan mesin pertanian untuk mempercepat panen di dalam negeri.
Direktorat Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Rachmat mengatakan, percepatan masa tanam dapat dilakukan lantaran sebagian daerah mulai diguyur hujan. Pemerintah telah menyiapkan bibit varietas unggul untuk menggenjot produksi pangan.
Rachmat mengatakan, varietas bibit unggul tersebut akan disebar sesuai dengan karakteristik masing-masing daerah. Ia menyebutkan, peningkatan IP di sebagian daerah dapat dilakukan dengan penyiapan infrastruktur.
"Kami coba mengoptimalkan IP 4. Kalaupun tidak bisa kita tingkatkan jadi IP 2. Yang pasti harus ada lompatan seperti yang disampaikan Bapak Menteri (Andi Amran Sulaiman)," katanya.
Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi menargetkan, total produksi beras mencapai 35 juta ton pada tahun depan. Target ini naik 13,63% dari proyeksi produksi beras Badan Pangan Nasional tahun ini sejumlah 30,83 juta ton.
Arief mengatakan, strategi yang akan diterapkan untuk mencapai target tersebut adalah mempercepat musim tanam untuk satu tahun ke depan. Oleh karena itu, Arief telah mempersiapkan benih unggul, pupuk, dan penyuluh.
"Saya minta tolong sebulan ini kita mempersiapkan semuanya sehingga minggu depan tidak ada lagi keluhan petani mengenai benih dan pupuk karena tugas kita semua mempersiapkannya dengan baik," kata Arief dalam keterangan resmi, Jumat (20/10).
Ia menjelaskan, telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat guna memastikan kesiapan irigasi. Target produksi beras naik 4 juta ton pada tahun depan dibandingkan target tahun ini yang mencapai 31 juta ton.