Kuota Impor Jagung Tidak Tercapai, Bulog: Kapasitas Bongkar Kecil

ANTARA FOTO/ZABUR KARURU
Pekerja mengemas jagung yang akan didistribusikan ke peternak di Gudang Bulog, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (24/1/2019). Jagung tersebut merupakan jagung impor gelombang kedua dari Brazil dan selanjutnya didistribusikan ke sejumlah peternak di wilayah Jawa dan sekitarnya.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Sorta Tobing
8/11/2023, 17.24 WIB

Perum Bulog menyebut kuota impor jagung tidak tercapai karena kapasitas bongkar pelabuhan di dalam negeri terlalu kecil. Kapasitas maksimum bongkar pelabuhan di dalam negeri adalah sekitar 3 ton per hari. Sedangkan impornya mencapai 171 ribu ton yang akan tiba di tiga pelabuhan hingga Desember 2023. 

Direktur Utama Bulog Budi Waseso atau Buwas mengatakan seluruh jagung tersebut berasal dari Brasil. Namun, jagung tersebut tidak datang langsung dari Brasil tapi dari negara yang telah kelebihan pasokan jagung di negaranya.

"Kalau menunggu dari Brasil, berapa lama tiba di dalam negeri?" kata Buwas di Gedung DPR, Rabu (8/11).

Badan Pangan Nasional (Bapanas/NFA) mendata jagung impor pertama akan tiba di Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur pada 15 November 2023. Volumenya mencapai 20 ribu ton.

Mayoritas atau 141 ribu ton jagungimpor akan masuk melalui Tanjung Perak yang dijadwalkan pada 15 November, 8 Desember, 20 Desember, dan 25 Desember 2023. Lalu, sebanyak 20 ribu ton akan masuk ke Pelabuhan Cigading, Banten, pada 3 Desember 2023 dan 10 ribu ton masuk melalui Pelabuhan Panjang, Lampung, pada 28 Desember 2023.

Jagung impor tersebut hanya akan disalurkan ke peternak kecil untuk mengantisipasi lonjakan harga ayam dan telur.  Bulog telah mendapatkan daftar identitas peternak kecil penerima jagung impor tersebut dari Kementerian Pertanian.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman sebelumnya menginstruksikan Bulog untuk mempercepat pengadaan jagung bagi peternak kecil. Skema yang ditawarkan adalah meminjam stok jagung dari peternak besar, seperti PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

Namun, Amran belum menjelaskan lebih lanjut terkait skema peminjaman dan berapa nilainya. Ia mengklaim Buwas lebih  mengetahui skema tersebut.

Menurut dia, peminjaman stok jagung tersebut penting untuk memenuhi kebutuhan peternak kecil. "Kalau bisa pinjam 10 ribu sampai 20 ribu ton dulu dan disalurkan ke yang paling membutuhkan. Nantinya stok itu diganti dari jagung impor yang akan datang," katanya.

Reporter: Andi M. Arief