Dua investor Asing Bangun Apartemen di IKN Nusantara Tahun Depan
Otorita Ibu Kota Nusantara atau OIKN menyebut, dua proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha atau KPBU berupa pembangunan rumah susun akan dimulai pada kuartal pertama 2024. Skema pengembalian investasi kedua proyek KPBU tersebut adalah availability payment atau AP.
"Realisasi investasi asing pada kuartal pertama 2023. KPBU termasuk investasi asing yang nanti bekerja sama dengan perusahaan lokal di Indonesia," kata Ketua OIKN Bambang Susantono di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Kamis (9/11).
Sejauh ini, ada empat investor asing yang berencana membangun rusun di Nusantara, IGM Properties, Maxim Global, konsorsium antara China Construction First Group Corp. Ltd dan PT PT Risjadson Brunsfield Nusantara, dan Korea Land & Housing Corporation. Berdasarkan catatan Katadata, konsorsium yang melibatkan investor China berencana membangun 60 menara rusun di kawasan 3A Nusantara. Sementara itu, Korea Housing akan membangun 23 menara rusun yang terdiri dari 1.104 unit di kawasan 1B.
Di samping itu, dua investor asing asal Negeri Jiran berencana membangun 20 menara rusun di Nusantara. Kedua investor tersebut masih menyelesaikan studi kelayakan terkait nilai investasi tersebut.
Bambang tidak menjelaskan secara rinci investor lokal yang akan memulai proyek KPBU di Nusantara. Namun, ia menyampaikan minat investor lokal terkait proyek KPBU di Nusantara cukup besar, khususnya di bidang kota pintar, data center, energi, termasuk rumah susun.
"Ada juga KPBU dengan investor dalam negeri untuk yang sudah selesai prosesnya, di bidang rumah susun lah ya. Realisasi di kuartal pertama 2024," ujarnya.
Investasi Rusun di IKN Mulai Jenuh
Bambang mengatakan, minat investasi di bidang rumah susun cukup banyak berdasarkan Letter of Intent yang diterima otorita. Oleh karena itu, Bambang menduga sebagian investor mulai waspada untuk merealisasikan investasi di bidang rusun.
Menurutnya, hal yang sama terjadi pada investasi di bidang rumah sakit. Bambang mencatat, telah ada lima rumah sakit yang sedang dan akan dibangun di Nusantara, yakni RS Hermina, RS Abdi Waluyo, RS Mayapada, RS Kementerian Kesehatan, dan RS TNI.
"Tentu investor juga lihat pergerakan investor bidang rusun yang lain seperti apa. Kami akan memprioritaskan investor rusun yang bisa menyelesaikan proyek pada 2024, itu terutama," kata Bambang.