IKN Nusantara akan Punya Kereta Menuju Balikpapan dan Samarinda

ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.
Pekerja melintas disamping proyek pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kabupaten Penajem Pasert Utara, Kalimantan Timur, Kamis (8/6/2023). Progres pembangunan IKN menurut Kementerian PUPR sudah mencapai 29,87 persen hingga 4 Juni 2023 dan pembangunan ini menggunakan anggaran dari total pagu tahun 2023 sebesar Rp 26,67 triliun.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
9/11/2023, 15.13 WIB

Wilayah Ibu Kota Nusantara akan dilengkapi dengan infrastruktur kereta api yang terhubung dengan dua kota besar di Kalimantan Timur, yakni Balikpapan dan Nusantara. Konstruksi jalur kereta di IKN kemungkinan akan melayang, seperti kereta yang saat ini tersedia di Bandara Soekarno Hatta dan menjadi penghubung antara terminal.

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bamabng Susantono mengatakan, pihaknya sedang mematangkan rencana utama konstruksi kereta api Nusantara. Ia mengatakan, kereta tersebut akan menghubungkan Nusantara dan Samarinda.

Menurut Bambang,  minat investor pada proyek kereta api cukup tinggi. Otorita kini sedang memilih rencana investasi terbaik terkait transportasi umum tersebut.

"Tahun depan, harusnya selesai rencana utamanya. Kami masih lihat mana investasi kereta api Nusantara yang terbaik," kata Bambang di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Kamis (9/11).

Ia tak menjelaskan jadwal konstruksi kereta api Nusantara. Namun, menurut dia, konstruksi kerea api Nusantara tak harus rampung tahun depan. 

Bambang menjelaskan, alasan di balik rencana pembangunan kereta api Nusantara. Menurut dia, Nusantara memiliki potensi sebagai wilayah aglomerasi dengan Balikpapan dan Samarinda. Populasi aglomerasi Nusantara pada tahun depan dapat mencapai 1,85 juta orang pada tahun depan.

Populasi tersebut berasal dari Samarinda sejumlah 850.000 orang, Balikpapan sekitar 800.000 orang, dan sekitar Nusantara sebanyak 200.000 orang. Bambang menilai, Nusantara dapat menjadi daya tarik bagi daerah sekitar Nusantara dan meningkatkan lalu lintas orang di wilayah aglomerasi tersebut.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya mengatakan, pemerintah akan membangun kereta api yang menghubungkan Nusantara, yakni Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepingan dan Kota Balikpapan. Menurutnya, jenis kereta yang digunakan serupa dengan kereta layang yang menghubungkan terminal di Bandara Soekarno-Hatta. Kereta tersebut dipilih agar total penumpang per perjalanan tinggi dengan waktu tunggu yang singkat. 

Kereta tersebut nantinya tidak menggunakan rel lantaran roda yang digunakan bukan besi, tapi karet. Oleh karena itu, menurut dia, kereta tersebut tidak memerlukan rel untuk bergerak. Kapasitas maksimal per gerbong kereta tersebut ditaksir hanya 50 orang.

Budi mengatakan, investasi terkait konstruksi kereta api tersebut dapat dilakukan di berbagai aspek, seperti jalur kereta hingga pengadaan kereta itu sendiri. Pembangunan kereta tersebut memerlukan dana banyak dan teknologi tinggi.

"Kami sudah merencanakan pembangunan kereta api tersebut tidak harus selsai 2024, tapi jalur trasenya sudah kami kirimkan surat ke Menteri PUPR," kata Budi.

Ia mencatat, trase kereta api tersebut berada di samping jalan tol yang menghubungkan Balikpapan, Bandara Sepinggan, dan Nusantara. Lokasi tersebut dipilih untuk menghindari pembebasan tanah. Dengan demikian, menurut dia, sisa tanah yang diperlukan untuk pembangunan kereta api tersebut tinggal 10-15 Km yang berada di Kota Balikpapan. Adapun, total jalur kereta api tersebut mencapai 40 km.

"Untuk menghindari penumpukan prasarana transportasi, kereta api itu tidak langsung dari airport ke IKN tapi masuk ke Balikpapan dili setelah itu keluar menuju IKN," kata Budi.

Reporter: Andi M. Arief