Tanggapi Pernyataan Jokowi, OIKN: Investor Asing Sudah Masuk IKN

ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.
Pekerja melintas disamping proyek pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kabupaten Penajem Pasert Utara, Kalimantan Timur, Kamis (8/6/2023).
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Sorta Tobing
20/11/2023, 15.12 WIB

Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyebut saat ini sudah ada investor asing yang menanamkan modalnya dalam proyek Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara. Namun, perusahaan tersebut bekerja sama dengan investor domestik.

Deputi Bidang Pembiayaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono mengatakan hal itu menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo pada pekan lalu yang menyebut belum ada investor asing masuk ke IKN Nusantara.

"Kalau boleh kami detailkan statement Bapak Presiden, investor asing belum masuk sebagai sendiri, tapi sebagai mitra investor domestik," ujar Agung dalam paparannya, Senin (20/11).

Agung pun merincikan beberapa kolaborasi antara investor domestik dengan internasional dalam pembangunan IKN Nusantara. Misalnya, Hotel Nusantara dan Swissotel (Accor Group Swiss), Training Center Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan FIFA, RS Mayapada dan Apollo Hosipital dari India, Nusantara Intercultural School dengan Jakarta Intercultural School, PLN dengan Sembcorp Singapura, serta Pakuwon dengan Mariott International Amerika Serikat.

“Jadi nyata, investasi domestik di IKN itu dibarengi bersama-sama dengan dukungan investor asing,” ucapnya.

Saat ini, OIKN mencatat telah menerima 305 surat pernyataan minat  atau letter of intent (LOI) dari seluruh dunia untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara. Sebanyak 172 merupakan investor dari Tanah Air.

Sisanya investor asing, terdiri dari, 27 LOI dari Singapura, 25 LOI dari Jepang, 19 LOI dari Malaysia, 19 LOI dari Cina, 9 LOI dari Korea Selatan, 7 LOI dari Amerika Serikat, 3 LOI dari Finlandia, 3 LOI dari Spanyol, 2 LOI dari Uni Emirat Arab, 2 LOI dari Thailand, 2 LOI dari Jerman, dan 18 LOI dari negara lainnya.

Agung mengatakan dibandingkan investor asing, investor domestik pun dinilai sangat cepat dalam menindaklanjuti pernyataan minat terhadap IKN.

"Jadi, memang terlihat bagaimana kecepatan para investor domestik. Itu terlihat tahapan-tahapan bagaimana investasi dilakukan mulai dari surat minat atau LOI sampai kepada kesepakatan," ujar Agung.

Diberitakan sebelumnya, Jokowi mengatakan proyek IKN punya daya tawar yang menjanjikan bagi para investor luar negeri, antara lain proyeksi pemanfaatan 80% transportasi publik berbasis energi hijau dan konsep pembangunan ibukota baru berbasis hutan dan alam dengan 70% area hijau.

"Ibukota baru Nusantara berbasis energi hijau yang terbuka di berbagai sektor infrastruktur, transportasi, teknologi, pendidikan, energi, keuangan, pariwisata, kesehatan, dan perumahan," ujar Jokowi.

Reporter: Zahwa Madjid