Menhub Budi Karya: Pergerakan saat Nataru akan Capai 108 Juta Orang

ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Ribuan calon penumpang antre masuk ke dalam Terminal 1 B Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (24/12/2019).
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Sorta Tobing
21/11/2023, 15.46 WIB

Kementerian Perhubungan memperkirakan jumlah pergerakan masyarakat pada libur Natal dan tahun baru (Nataru) 2023/2024 akan naik 143% secara tahunan. Jumlahnya mencapai 107,63 juta orang.

Tujuan sebagai besar atau 45,29% dari angka itu adalah untuk mengunjungi tempat wisata. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kendaraan pribadi masih menjadi pilihan masyarakat.

Rinciannya, sebanyak 35% pelancong memakai mobil pribadi dan sepeda motor 17%. "Berkaitan dengan keselamatan, penggunaan sepeda motor sebanyak 17% ini bukan jumlah yang sedikit," kata Budi dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR, Selasa (21/11).

Total masyarakat yang memilih sepeda motor akan mencapai 20,14 juta orang. Secara total, moda transportasi angkutan jalan mendominasi hingga 65,2% dari total pergerakan. 

Untuk transportasi umum, yang paling populer adalah kereta. Jumlah pelancong yang memakainya diperkirakan mencapai 14,79 juta orang. Kereta cepat Whoosh memiliki popularitas terendah untuk digunakan saat libur Nataru 2023/2024 atau hanya 296 ribu orang. 

Terkait destinasi, Jawa Timur menjadi tujuan utama mayoritas pergerakan libur Nataru. Sebanyak 31% jalur yang akan dipakai pada pegerakan akhir tahun ini adalah Jalan Tol Trans Jawa. 

Mayoritas masyarakan akan memakai ruas jalan tol di Jawa Barat atau hingga 34%. Jalan bebas hambatan yang dimaksud adalah Tol Cipularang sebanyak 19% dan Tol Jagorawi sebesar 15% dari total pergerakan.

Budi memprediksi puncak mudik Natal 2023 akan terjadi pada 22 hingga 23 Desember 2023, sedangkan arus baliknya pada 26 sampai 27 Desember 2023. Setelah itu, puncak mudik tahun baru 2024 diproyeksikan pada 29 hingga 30 Desember 2023 dan puncak arus baliknya pada 1 sampai 2 Januari 2024.

"Dengan terpecahnya dua puncak mudik dan arus balik ini, mungkin pergerakan Nataru tidak sebesar Lebaran," ujarnya.

Reporter: Andi M. Arief