Atasi Isu Kelangkaan, 1.077 Distributor Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi
Sebanyak 1.077 distributor akan mendukung penyaluran pupuk bersubsidi pada 2024. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan serta mencegah kelangkaan pupuk.
PT Pupuk Indonesia (Indonesia) menyalurkan alokasi pupuk bersubsidi tersebut untuk petani yang terdaftar di e-Alokasi. "Distributor diharapkan memaksimalkan penyaluran dengan menjaga ketertiban administrasi dan aturan," kata Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Tri Wahyudi Saleh dalam keterangan tertulisnya, Kamis (14/12).
Kemarin, Presiden Joko Widodo juga telah berjanji untuk menambah subsidi pupuk guna meningkatkan produksi pangan petani. Pemerintah juga terus melakukan pengawasan untuk mencegah terjadinya kelangkaan pupuk.
Berdasarkan data Pupuk Indonesia, hingga 30 November 2023 penyaluran pupuk bersubsidi telah mencapai 5,71 juta ton atau sekitar 94% dari alokasi anggaran pemerintah. Karena itu, perusahaan mengimbau seluruh distributor dan jaringan kios pengecer untuk segera menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai alokasi dan harga eceran tertinggi (HET) pemerintah.
"Distributor yang tidak mematuhi dapat kami hentikan. Kami akan mengawal dengan ketat penyaluran distribusi pupuk subsidi agar dapat mengatasi isu kelangkaan pupuk,” kata Tri.
Dalam mendukung proses pendistribusian, Pupuk Indonesia didukung oleh fasilitas distribusi seperti 15 unit pengantongan dan distribution center, 13 kapal dengan 222 rute angkutan laut, 8.131 armada truk angkutan darat, 581 gudang dengan kapasitas produksi pupuk sekitar 14,6 juta ton dan memiliki 1.077 distributor, serta 25 ribu lebih kios pupuk di penjuru negeri.
Penetapan 1.077 distributor ini merupakan hasil dari evaluasi, verifikasi administrasi dan cek fisik ke lapangan sesuai Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 4 Tahun 2023 dan ada beberapa syarat tambahan dari Pupuk Indonesia. Syarat itu antara lain distributor aktif dalam kegiatan usaha perdagangan, sanggup dalam pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi, dan tidak memiliki permasalahan hukum.
Distributor yang memenuhi syarat telah mendaftar melalui Aplikasi DIMAS Pupuk Indonesia. Dalam penyalurannya, para distributor fokus pada dua jenis pupuk, yaitu urea dan NPK, untuk sembilan komoditas pertanian strategis. Petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi harus tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam SIMLUHTAN, menggarap lahan maksimal dua hektare, dan menggunakan Kartu Tani.
Dalam upaya menjaga integritas, distributor menandatangani Pakta Integritas dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pembayaran Tagihan. Distributor juga diminta memastikan kios binaannya memahami sistem penyaluran dan menjalankan aturan, termasuk HET.