Mengapa Kinerja Tekstil Masih Lesu Meski Ada Pemilu?

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.
Pedangang mengenakan kaos bergambar capres dan cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat menunggu kedatangan Gibran Rakabuming Raka untuk melakukan blusukan di Pasar Minggu, Jakarta, Sabtu (23/12/2023). Dalam blusukannya, Gibran berdialog dengan pedagang untuk mendengar aspirasi mereka yang sebagian besar meminta kepada Gibran untuk memastikan harga barang-barang stabil dan terjangkau jika dia nantinya terpilih dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
10/1/2024, 17.46 WIB

Pemerintah melihat, Pilpres 2024 tidak mampu menggenjot utilisasi industri Tekstil dan Produk Tekstil. Ini karena sebagian calon pasangan presiden dan wakil presiden tidak lagi mengandalkan kaos sebagai Alat Peraga Kampanye.

Wakil Bendahara Umum Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Bobby Gafur Umar mengatakan pihaknya mengoptimalkan produksi dalam negeri dalam memasok APK. Bobby menjelaskan, TKN telah mempersiapkan pemasok dan vendor kaos APK lokal dari jauh-jauh hari.

"Kalau untuk kaos APK calon legislatif kami tidak tahu, tetapi kebanyakan APK kami mengoptimalkan pemakaian produk dalam negeri," kata Bobby dalam konferensi pers di Djakarta Theater, Rabu (10/1).

Deputi Operasi 247 Tim Pemenangan Nasional Capres/Cawapres Ganjar Pranowo/Mahfud MD Denon Prawiraatmadja tidak secara langsung memesan APK kaos. Menuruntya, APK yang digunakan berasal dari para relawan dan Tim Pemenangan Daerah secara swadaya.

Denon menilai, pengadaan APK secara swadaya tersebut menggambarkan keseriusan dukungan ke Ganjar-Mahfud. Ia menyampaikan penggunaan APK oleh pihaknya cukup masif akibat dukungan swadaya tersebut.

Di sisi lain, Sekretaris Dewan Pakar Timnas AMIN, Wijayanto Samirin mengaku belum banyak memesan pembuatan APK. Oleh karena itu, Wijayanto menilai temuan pemerintah sebagai usulan untuk memesan APK buatan lokal pada masa depan.

"Saat Paslon 01 pesan APK, kami pastikan banyak dipesan dari produsen dalam negeri. Relawan sering berkomentar karena kami tidak memasang baliho. Kambi bilang baligo Paslon 01 ada di hati, dan hati kita itu 100% produk dalam negeri," kata Wijayanto.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief