KCI Targetkan Jumlah Penumpang KRL Tembus 350 Juta Tahun Ini

ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/YU
Sejumlah penumpang menunggu gerbong kereta rel listrik (KRL) Commuterline Jabodetabek di Stasiun Kebayoran, Jakarta, Sabtu (9/12/2023). PT. KAI Commuter (KCI) memprediksi jumlah penumpang KRL Jabodetabek akan berkurang hingga 50 persen dari kondisi normal ketika periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 karena berkurangnya mobilitas para pekerja dari luar Jakarta menuju Jakarta.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
11/1/2024, 13.33 WIB

PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI mencatat total penumpang kereta api lokal sepanjang 2023 mencapai 331 juta. Angka tersebut naik 36,4% dari capaian 2022 sejumlah 242,66 juta penumpang.

Direktur Utama KCI Asdo Artrivianto mengatakan, capaian penumpang kereta commuter pada 2023 belum melampaui realisasi 2019 sejumlah 336,27 juta penumpang. Walau demikian, Asdo menargetkan jumlah penumpang kereta commuter pada tahun ini mencapai 359 juta.

"Target kami adalah 1 juta penumpang per hari di kereta commuter Jabodetabek pada 2024.  Rata-rata penumpang harian kereta Jabodetabek pada tahun lalu baru 850.000," kata Asdo dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (11/1).

KCI saat ini mengelola lima kereta api lokal dan satu kereta komersial, yakni Commuter Line Jabodetabek, Commuter Line Merak, Commuter Line Bandung, Commuter Line Yogyakarta, Commuter Line Surabaya, dan Kereta Bandara Soekarno-Hatta.

Asdo memerinci, total perjalanan kereta commuter Jabodetabek mencapai 290,89 juta orang sepanjang 2023. Angka tersebut naik 35% dibandingkan realisasi 2022 yang mencapai 215 juta penumpang. Penumpang harian tertinggi Commuter Jabodetabek terjadi pada 21 Maret 2023 yang mencapai 975.271.

Asdo menargetkan jumlah penumpang harian Commuter Jabodetabek mencapai 1 juta orang pada tahun ini. Menurutnya, target tersebut seharusnya dipenuhi pada 2020, tapi tertunda akibat pandemi Covid-19.

Sementara itu, jumlah penumpang Kereta Bandara Soekarno-Hatta mencapai 1,97 juta pada sepanjang tahun lalu. Asdo menjelaskan KCI mengelola kereta bandara tersebut sejak 2022 dengan frekuensi perjalanan hingga 56 kali per hari

Asdo mencatat perjalanan harian kereta Bandara Soetta mencapai 6.000 perjalanan sepanjang tahun lalu. Angka tersebut lebih tinggi dari rata-rata perjalanan harian pada tahun sebelumnya sekitar 5.600 perjalanan.

Ia menyatakan pendorong peningkatan perjalanan tersebut adalah peningkatan penumpang harian. Ini karena kereta bandara menjanjikan penumpangnya untuk tidak berdesakan selama perjalanan karena ada tempat duduk walau harus membayar tiket yang lebih mahal.  

"Kedua, banyak penumpang yang menginginkan kenyamanan dan beralih e kereta bandara walaupun tujuannya tidak ke bandara. Okupansi rata-rata mencapai 80% sampai 85% tahun lalu," ujarnya.

Menurut Asdo, pertumbuhan penumpang tertinggi terjadi pada kereta commuter Surabaya yang mencapai 68% secara tahunan menjadi 13,36 juta penumpang. Capaian tersebut diikuti Commuter Merak yang naik 67% menjadi 3,61 juta penumpang dan Commuter Bandung yang naik 65% menjadi 14,72 juta penumpang.

Ia juga mencatat, tiga stasiun yang menjadi tempat keberangkatan maupun tujuan tertinggi. Ketiga stasiun tersebut adalah Stasiun Bogor, Tanah Abang, dan Citayam.

Jumlah penumpang yang menuju Stasiun Bogor lebih besar dari penumpang yang berasal dari stasiun tersebut atau hingga 15,53 juta penumpang sepanjang 2023. Sebaliknya, jumlah penumpang yang berasal dari Stasiun Tanah Abang dan Citayam lebih besar daripada yang menjadikan kedua stasiun tersebut jadi stasiun tujuan.

Reporter: Andi M. Arief