PT Suryacipta Swadaya (Suryacipta), menjalin kerja sama dengan SCP Consultants Pte Ltd (SCP) untuk mempromosikan peluang investasi di Indonesia, khususnya di kawasan Subang Smartpolitan kepada para pengusaha dan investor di Cina. Suryacipta merupakan anak usaha dari PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA),

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang dilakukan oleh Vice President Sales & Marketing Suryacipta, Abednego Purnomo, dan China Innovation Center Director, Jiang Shun Jie,  di Suzhou, provinsi Jiangsu, Cina, pada Rabu (10/1).

Agenda ini dilaksanakan bersamaan dengan forum investasi yang diadakan oleh Suryacipta untuk memberikan informasi seputar investasi di Indonesia, khususnya di kawasan Subang Smartpolitan. Kawasan itu merupakan proyek kota mandiri terintegrasi milik Suryacipta.

Kegiatan tersebut mendapat sambutan yang sangat baik dari pelaku usaha dan calon investor dari Tiongkok. Perusahaan-perusahaan dari berbagai bidang, sebagian besar berasal dari kota Suzhou turut berpartisipasi dalam acara tersebut.

Dalam sambutannya, Jiang mengapresiasi perwakilan dari PT Suryacipta Swadaya yang datang dari Indonesia ke SCP.

"Melalui komunikasi tatap muka, kami benar-benar merasakan atmosfer bisnis dari Indonesia. Kami senang acara ini dapat membantu semua orang mendapatkan inspirasi, mitra, dan kepercayaan,” ujarnya dikutip melalui siaran pers, Sabtu (13/1).

Jiang berharap SCP dapat memperdalam kerja sama dengan Suryacipta di masa mendatang. Sebagai perusahaan internasional terkemuka dalam perencanaan kota dan wilayah Asia, SCP berkomitmen untuk membangun lebih banyak jembatan bagi perusahaan luar negeri untuk membuka jalan ke seluruh dunia.

SCP telah melayani lebih dari 2.000 proyek di lebih dari 200 kota di 14 negara secara global. Dengan perkembangan kawasan industri di dunia, SCP menyediakan layanan profesional yang komprehensif, termasuk konsultasi strategis, perencanaan dan desain perkotaan, serta promosi investasi kepada para pengusaha dan investor.

Dalam forum tersebut, Abednego memberikan gambaran umum tentang potensi investasi di Indonesia yang semakin besar. Hal ini didukung oleh kebijakan pemerintah yang semakin progresif dan kondusif bagi para investor.

Salah satu contohnya adalah pendaftaran investasi secara online dan terintegrasi melalui sistem OSS-RBA atau Perizinan Berusaha Berbasis Risiko. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menawarkan berbagai insentif investasi bagi para investor yang menempatkan lokasi bisnisnya di kawasan industri, termasuk Subang Smartpolitan.

Insentif tersebut meliputi tax holiday, tax allowance, investment allowance, customs & import duty, yang diatur berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). Faktor-faktor tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para pengusaha dan investor di Tiongkok untuk menempatkan investasinya di Indonesia, khususnya di Subang Smartpolitan.

Abednego menyampaikan bahwa inquiry yang masuk ke Suryacipta saat ini didominasi oleh pengusaha Tiongkok, terutama dari sektor otomotif dan elektronik. Hal ini tidak mengherankan, mengingat Subang Smartpolitan memiliki ekosistem lengkap untuk area bisnis dan komersial dengan konsep smart, green, and sustainable.

Kawasan ini menerapkan infrastruktur berbasis IoT yang mendukung aktivitas bisnis para tenant, khususnya industri hitech. Selain itu, Subang Smartpolitan juga dikelilingi oleh tenaga kerja yang kompetitif dan terintegrasi dengan infrastruktur strategis nasional, seperti Pelabuhan Patimban, Bandara Internasional Kertajati, dan Tol Trans Jawa.

Subang Smartpolitan juga akan memiliki akses langsung ke Pelabuhan Patimban melalui jalan tol dengan jarak tempuh sekitar 30 menit.