Progres Pabrik Baterai Listrik Perdana RI di Karawang Capai Lebih 90%
Kementerian ESDM melaporkan pabrik baterai kendaraan listrik pertama milik Indonesia di Karawang, Bekasi, akan segera beroperasi tahun ini. Pabrik baterai kendaraan listrik ini merupakan hasil kerja sama LG Energy Solution (LGES) dan Hyundai Group.
Pabrik yang diberi nama ‘Proyek Omega’ itu memiliki kapasitas produksi produksi fase pertama sebesar 10 giga watt hour (GwH) dengan menghasilkan lebih dari 160.000 unit baterai mobil listrik.
Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pengembangann Industri Sektor ESDM, Agus Tjahajana Wirakusumah menyampaikan diperkirakan pabrik tersebut akan mulai beroperasi tiga bulan lagi. “Tahun ini beroperasi, bulan April kira-kira. Pabriknya ada di Karawang,” ujarnya di Kementerian ESDM pada Jumat (26/1).
Pabrik tersebut merupakan pabrik sel baterai pertama dan terbesar di Asia Tenggara. Fasilitas produksi baterai kendaraan listrik itu memiliki nilai investasi sebesar US$ 1,1 miliar atau setara Rp 16,3 triliun untuk fase pertama. “Sudah hampir jadi, sudah lebih dari 90% pembangunannya,” ujar Agus.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan tinjauan langsung pada September 2023. “Ya tadi yang PT HLI Green Power itu nanti mulai awal tahun akan sudah memproduksi 30 juta baterai sel yang itu akan bisa digunakan untuk memproduksi kurang lebih 180 ribu mobil, itu terbesar di Asia Tenggara,” ujar Jokowi, Kamis (14/9/2023).
Menurut Presiden, pabrik tersebut merupakan bagian dari pembangunan ekosistem besar kendaraan listrik yang digaungkan pemerintah. Dengan terbangunnya ekosistem besar tersebut, Indonesia diharapkan bisa masuk ke rantai pasok global kendaraan listrik.
“Rantai pasok global bisa kita masuki di situlah nantinya ketergantungan negara lain terhadap baterai sel kita, ketergantungan negara lain terhadap EV baterai kita di situ,” kata Jokowi.
Sebagai informasi, PT Mineral Industri Indonesia atau MIND ID menyampaikan bahwa fase dua ekspansi pabrik baterai listrik Karawang akan berjalan pada 2030 dengan kapasitas tambahan 15 GwH sampai 20 GwH. Secara total, pabrik tersebut berpotensi sanggup menghasilkan memproduksi baterai sebesar 30 GwH.
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, mengatakan besaran daya listrik tersebut melebihi kebutuhan setrum nasional yang berada di angka 25 GwH. Adapun MIND ID turut masuk ke dalam bisnis produksi baterai listrik dan kendaraan listrik melalui Indonesia Battery Corporation atau IBC.
IBC merupakan holding pabrik baterai listrik Indonesia yang terdiri dari MIND ID melalui PT Antam dan Inalum, Pertamina, serta PLN. MIND ID memegang 25% saham IBC.