Neraca Beras Defisit Jelang Ramadan: Pembelian dibatasi dan Harga Naik

ANTARA FOTO/Hasrul Said/YU/Spt.
Pedagang merapikan beras dagangannya di Jalan Rajawali, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (2/1/2024).
Penulis: Andi M. Arief
31/1/2024, 06.00 WIB

Neraca beras nasional defisit hingga 1,61 juta ton selama Januari menurut data BPS. Ritel modern pun mulai membatasi pembelian dan harga beras naik.

Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, penjualan beras di Indomaret sepanjang Jalan Bendungan Hilir dibatasi menjadi dua kemasan. Beras yang dimaksud yakni beras premium kemasan satu sampai lima kilogram.

Pembatasan pembelian dilakukan di seluruh Indomaret. Setiap ritel hanya mendapatkan maksimal dua karung atau 10 kemasan beras premium setiap dua hari.

"Stok beras di gudang toko tidak ada, hanya yang ada di etalase. Pengiriman beras ke toko tidak menentu. Hari ini hanya satu karung berisi lima kemasan," kata seorang karyawan Indomaret yang enggan disebut namanya kepada Katadata.co.id, Selasa (30/1).

Karyawan tersebut mencatat pasokan beras terkadang datang empat hari sekali. Alhasil, toko tidak menjual beras selama beberapa hari bulan ini.

Pemilik Agen Beras Toko Rizki Makmur di sekitar Bendungan Hilir, Tsar Andrian Vandahika mengatakan harga beras yang diterima naik Rp 40 ribu per karung atau Rp 800 per kilogram.

Badan Pangan Nasional mendata rata-rata harga beras premium naik Rp 390 dalam 30 hari terakhir menjadi Rp 15.330 per kilogram pada Selasa (30/1). Rata-rata harga beras premium di DKI Jakarta naik Rp 870 menjadi Rp 15.770 per kilogram.

Rata-rata harga beras medium naik Rp 340 menjadi Rp 13.460 per kilogram. Beras medium dilego Rp 13.670 per kilogram di Ibu Kota atau naik Rp 790 sepanjang Januari.

"Kami bingung. Mau belanja, tapi harga naik. Kalau tidak belanja, barang jualan di toko kosong. Masyarakat ingin harga beras rendah," kata Tsar saat ditemui di toko.

Pemilik Warung Toko Raffa Jaya, Raffasyah memperoleh beras dengan harga yang sudah naik Rp 1.200 per kilogram. Padahal menurut dia, pasokan beras di pasar terpantau aman.

Berdasarkan pengamatan Katadata.co.id, Toko Raffa Jaya menjual beras medium dan premium. Raffasyah mencatat, konsumen cenderung membeli beras premium ketimbang medium.

"Beras medium ada juga yang membeli, tetapi kualitasnya jelek dan tidak laku," kata Raffasyah.

Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras atau Perpadi memprediksi harga beras baru akan turun paling cepat pertengahan Maret.

Sebelumnya, Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso menilai harga beras di pasar hanya dapat turun maksimal 10% pada akhir kuartal pertama. Ini karena panen padi mulai tumbuh pada pertengahan Maret.

Sutarto menjelaskan, pertumbuhan harga beras sepanjang Januari disebabkan oleh pasokan domestik yang minim. El Nino menggeser waktu tanam dari Oktober 2023 menjadi bulan ini, sehingga masa panen bergeser dari Januari - Februari menjadi Maret - April 2024.

Bapanas mendata, tingkat konsumsi bulanan beras secara nasional 2,54 juta ton. Sementara itu, produksi beras pada Januari diproyeksikan hanya 930 ribu ton atau susut 30,59% secara tahunan.

Lembaga itu memperkirakan, produksi beras pada Februari hanya 1,32 juta ton atau 53,68% secara tahunan. Dengan demikian, total produksi beras pada Januari - Februari hanya mencapai 2,25 juta ton, sedangkan konsumsi nasional 5,08 juta ton. Surplus beras sepanjang 2023 juga hanya 270.000 ton.

Reporter: Andi M. Arief