Kronologi Gangguan KRL di Pondok Ranji Gara-Gara Kawat Spring Bed

ANTARA FOTO/Mardiansyah Al Afghani/wpa/nz.
Ilustrasi.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
31/1/2024, 14.48 WIB

PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter menjelaskan, operasional kereta commuter sempat terganggu di Pondok Ranji pada Selasa (30/1) malam. Gangguan perjalanan disebabkan insiden kawat tempat tidur atau spring bed yang menyangkut di bawah rangkaian salah satu kereta.

External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan menjelaskan, petugas sudah melepas kawat spring bed yang menyangkut tersebut.  "KAI Commuter memohon maaf atas terjadinya kendala operasional perjalanan Commuter Line No. 1772 relasi Tanah Abang-Rangkasbitung pada Selasa (30/1)," kata Leza dalam keterangan resmi, Selasa (30/1).

Kronologi Gangguan KRL Tanah Abang Rangkasbitung di Pondok Ranji

Leza menjelaskan, peristiwa gangguan KRL rute Tanah Abang-Rangkasbitung terjadi sekitar pukul 18.17 WIB. Roda KRL tersangkut kawat spring bed yang berada di jalur KRL.

Menurut dia, petugas saat itu langsung melakukan pemeriksaan pada rangkaian untuk keselamatan dan keamanan perjalanan Commuter Line pada lintas tersebut.  "Akibat kendala tersebut, KAI Commuter pun melakukan rekayasa pola operasi untuk perjalanan Commuter Line," kata Leza. 

Insiden ini menyebabkan lima perjalanan kereta commuter  rute Tanah Abang-Rangkasbitung mengalami keterlambatan dan tiga perjalanan dibatalkan. 

Leza pun mengingatkan masyarakat bahwa setiap orang dilarang meletakkan atau memindahkan barang di atas rel atau melintasi jalur kereta api. Hal tersebut tertuang dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan diancam denda Rp 15 juta bagi yang melanggar.

Eka Rina, salah satu penumpang yang terjebak akibat insiden gangguan kereta tersebut bercerita menghabiskan perjalanan hingga 2,5 jam untuk dari Palmerah ke Parung Panjang. Kereta yang ditumpanginya dua kali berhenti cukup lama, yakni di Palmerah dan Kebayoran Baru. 

Eka tiba sekitar pukul 19.30 WIB di Palmerah. Ia sempat bingung mengapa kondisi stasiun sangat penuh, tak seperti kondisi biasanya. Kereta yang dinaikinya pun berhenti sekitar 30 menit di stasiun tersebut. "Petugas cuma bilang ada gangguan di Pondok Ranji. Sempat dengar ada petugas teriak minta tandi, sepertinya ada penumpang yang sampai pingsan," ujar Eka. 

Menurut Eka, kondisi lebih parah terjadi saat kereta lembali berhenti dan tertahan hingga lebih dari satu jam di Stasiun Kebayoran. Banyak penumpang yang akhirnya tidak kuat, keluar masuk kereta untuk mencari udara. 

"Kereta berhenti lama di Stasiun Kebayoran. Walaupun ada AC tapi pengap juga, jadi penumpang banyak yang keluar masuk dan jendela juga banyak yang dibuka," kata dia. 

Eka akhirnya memutuskan untuk pindah ke kereta lain yang masih menunggu pemberangkatan tetapi lebih lowong. Ia membutuhkan waktu hingga 2,5 jam untuk tiba di rumah dari biasanya hanya 50 menit.

Karyawan swasta yang terdampak kejadian tersebut, Hari bahkan mengaku menunggu kereta commuter ke arah Serpong di Stasiun Kebayoran selama dua jam. Ia pun mulai menunggu di stasiun tersebut sejak pukul 20.00 WIB.

Hari menyampaikan peron di Stasiun kebayoran dipenuhi penumpang KAI Commuter yang menunggu perjalanan tersebut. Alhasil, ia mengaku tidak dapat menaiki kereta commuter setelah satu rangkaian kereta ke arah Serpong tiba yang telah dialihkan ke jalur tiga Stasiun Kebayoran.

"Di Stasiun Kebayoran lagi ramai-ramainya penumpang menunggu kereta, penuh banget. Akhirnya, aku pulang naik Transjakarta," kata Hari.

KAi Commuter mencatat total penumpang kereta api lokal sepanjang 2023 mencapai 331 juta. Angka tersebut naik 36,4% dari capaian 2022 sejumlah 242,66 juta penumpang.

Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artrivianto mengatakan, capaian penumpang kereta commuter pada 2023 belum melampaui realisasi 2019 sejumlah 336,27 juta penumpang. Walau demikian, Asdo menargetkan jumlah penumpang kereta commuter pada tahun ini mencapai 359 juta.

Asdo memerinci, total perjalanan kereta commuter Jabodetabek mencapai 290,89 juta orang sepanjang 2023. Angka tersebut naik 35% dibandingkan realisasi 2022 yang mencapai 215 juta penumpang. Penumpang harian tertinggi Commuter Jabodetabek terjadi pada 21 Maret 2023 yang mencapai 975.271.

Ia menargetkan jumlah penumpang harian Commuter Jabodetabek mencapai 1 juta orang pada tahun ini. Menurutnya, target tersebut seharusnya dipenuhi pada 2020, tapi tertunda akibat pandemi Covid-19.

Reporter: Andi M. Arief