Beras Mulai Langka di Minimarket, Apa Penyebabnya?

Katadata/Andi M. Arief
Pembatasan pembelian beras dilakukan di seluruh Indomaret. Setiap ritel hanya mendapatkan maksimal dua karung atau 10 kemasan beras premium setiap dua hari.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
31/1/2024, 17.30 WIB

Muhamad, warga Bintaro, sempat bingung melihat rak beras di salah satu minimarket yang berada di Bintaro. Beragam merek beras premium yang biasanya tersedia penuh di rak tersebut mendadak lengang. 

"Tiba-tiba di rak beras, hanya ada jenis beras merah," ujar Muhamad kepada Katadata.co.id. 

Menurut dia, rak beras tersebut biasanya berisi sejumlah pilihan merek beras. Muhamad pun akhirnya mencari stok beras dari minimarket lainnya. 

Wati, warga Depok, memiliki pengalaman yang berbeda. Ia kini kesulitan membeli beras premium merek tertentu melalui Indomaret online. "Beras yang mau saya beli belakangan selalu kosong, enggak ada stok," ujar Wati. 

Ia mengatakan, banyak beras premium merek tertentu yang biasa dibeli dari Indomaret Online dalam sebulan terakhir sulit diperoleh. Ia akhirnya beralih pada jenis beras lainnya yang tersedia. 

Sementara berdasarkan pantauan Katadata.co.id, penjualan beras di Indomaret sepanjang Jalan Bendungan Hilir dibatasi menjadi dua kemasan. Beras yang dimaksud yakni beras premium kemasan satu sampai lima kilogram.

Pembatasan pembelian dilakukan di seluruh Indomaret. Setiap ritel hanya mendapatkan maksimal dua karung atau 10 kemasan beras premium setiap dua hari.

"Stok beras di gudang toko tidak ada, hanya yang ada di etalase. Pengiriman beras ke toko tidak menentu. Hari ini hanya satu karung berisi lima kemasan," kata seorang karyawan Indomaret yang enggan disebut namanya kepada Katadata.co.id, Selasa (30/1).

Guru Besar Institut Pertanian Bogor Dwi Andreas Santoso mengatakan pembatasan pembelian beras premium di ritel modern disebabkan oleh naiknya harga gabah. Namun, ia menilai kenaikan harga beras medium di pasar berakar dari kesalahan komunikasi pemerintah.

Andreas mencatat, Gabah Kering Panen atau GKP di tingkat petani kini dilego Rp 7.300 sampai Rp 7.800 per kilogram Ini menyebabkan harga beras premium di ritel modern telah mencapai sekitar Rp 15.000 per kg.

"Tidak mungkin perusahaan-perusahaan beras besar memproduksi dan menjual beras premium dengan Harga Eceran Tertinggi senilai Rp 13.900 per kg. Stok gabah mereka terbatas," kata Dwi kepada Katadata.co.id, Rabu (31/1).

Dwi menjelaskan beras premium hanya dapat diproduksi oleh perusahaan beras besar lantaran proses produksinya yang harus memiliki mesin berteknologi tinggi. Menurutnya, produsen beras premium kini tidak bisa menyerap GKP karena harganya yang tinggi sehingga memilih melepas stok produksi perlahan.

Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, ritel modern seperti Indomaret membatasi pembelian beras oleh konsumen maksimal dua kemasan. Selain itu, pengiriman beras ke ritel modern menjadi tidak menentu.

Badan Pangan Nasional mendata rata-rata nasional harga beras premium telah naik Rp 540 per kg selama 31 hari terakhir mencapai Rp 15.480 per kg hari ini, Rabu (31/1). Harga beras premium di DKI Jakarta naik hingga Rp 870 per kg menjadi Rp 15.770 per kg.

Senada, Direktur Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan Bapanas Maino Dwi Hartono mencatat harga gabah di tingkat petani saat ini adalah sekitar Rp 7.000 per kg. Namun, Maino mengatakan, harga beras di pasar saat ini adalah sekitar Rp 13.000 per kg.

Ia menilai, peningkatan harga beras pada Januari merupakan hal yang normal. Produksi beras pada Januari rendah secara historis dan harga beras akan turun pada masa panen.

Meski demikian, Maino memprediksikan panen beras pada tahun ini akan mundur dari Maret-April menjadi April-Mei. Hal tersebut disebabkan mundurnya masa tanam dari Oktober-November 2023 menjadi Desember 2023 sampai bulan ini.

"Begitu panen, harga beras pasti terkoreksi karena ketersediaan dan produksi meningkat. Turunnya berapa? Lihat nanti perkembangan produksinya," kata Maino.

Kesalahan Komunikasi Pemerintah

Selain beras premium, Katadata.co.id mengamati harga beras medium di kawasan Bendungan Hilir naik Rp 800 sampai Rp 1.200 per kg. Walau demikian, para pedagang beras mengaku ketersediaan beras aman

Berdasarkan data Bapanas, rata-rata nasional harga beras medium naik Rp 420 per kg sepanjang Januari 2024 menjadi Rp 13.540 per kg hari ini, Rabu (31/1). Sementara itu, harga beras medium di Ibu Kota naik hingga Rp 630 per kg menjadi Rp 13.510 per kg.

Dwi mengatakan, kenaikan harga beras medium di pasar disebabkan oleh kesalahan komunikasi pemerintah. Ini karena ketersediaan beras di dalam negeri sebenarnya masih aman.  

Kesalahan komunikasi yang dimaksud Dwi adalah proyeksi defisit neraca beras sejumlah 1,2 juta ton pada bulan ini dan 1,6 juta ton pada Februari 2024. Dwi menekankan pasokan beras di dalam negeri justru meningkat dari posisi awal 2023.

Dwi mendata, stok beras awal 2024 naik 2,6 juta ton dari posisi awal 2023 sejumlah 4,6 juta ton menjadi 6,71 juta ton. Sementara itu, Bapanas mendata stok beras awal 2024 mencapai 7,4 juta ton atau naik 3,4 juta ton dari stok beras awal 2023.

Ia menjelaskan, data defisit yang dipaparkan oleh pemerintah tidak salah, namun tidak menggambarkan stok beras nasional. Menurutnya, data defisit tersebut hanya posisi produksi dan konsumsi nasional.

"Sehingga beras sesungguhnya berlimpah, tapi pemerintah butuh justifikasi untuk impor beras serampangan. Stok beras nasional defisit 2,8 juta ton sampai Februari 2024 tidak benar sama sekali," katanya.

Reporter: Andi M. Arief