Bulog akan Aktif di Bidang Produksi Demi Cek Harga Gabah

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.
Ilustrasi.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
13/2/2024, 14.46 WIB

Perum Bulog berencana untuk masuk ke bisnis pertanian atau on farm pada tahun ini untuk memeriksa biaya produksi gabah. Namun, perusahaan pelat merah pangan ini belum memasang target luas sawah yang akan digarap.

Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi menjelaskan bisnis on farm yang dimaksud adalah lebih aktif dalam program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat atau Makmur milik Kementerian BUMN. Bayu berencana meluncurkan program yang terintegrasi dengan program Makmur, yakni Mitra Tani Bulog.

"Bulog akan terlibat ke usaha produktivitas petani. Kami tidak beli sawah, tapi terlibat dalam Program Makmur," kata Bayu di kantornya, Selasa (13/2).

Bayu mengatakan, langkah tersebut bertujuan untuk mencari biaya produksi gabah riil saat ini. Ia mempertanyakan kewajaran harga gabah yang mencapai Rp 8.000 per kilogram saat ini.

Bayu meragukan harga tersebut setelah melihat beras lokal di pasar internasional internasional yang dilego US$ 650 per tin atau sekitar Rp 10.000 per kg. Ia menyebutkan harga beras tersebut merupakan harga beras premium lantaran pasar beras global tidak menawarkan beras medium.

Adapun beras premium adalah beras dengan tingkat beras pecah hanya 5%, sedangkan beras medium adalah beras dengan tingkat beras pecah sekitar 20%.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief