Panen Padi Maret 2024 Capai 3,5 Juta Ton, di Atas Kebutuhan Nasional

ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/aww.
Petani memanen padi di Bandung, Pandeglang, Banten, Rabu (9/8/2023).
Penulis: Antara
Editor: Sorta Tobing
19/2/2024, 17.16 WIB

Potensi panen padi pada pada Maret 2024 diperkirakan sebesar 3,51 juta ton. Produksi tersebut dapat menjaga ketersediaan beras di pasar karena berada di atas kebutuhan nasional yang sebesar 2,5 juta ton per bulan.

"Momen panen raya dapat menghasilkan produksi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/2). 

Salah satu provinsi yang siap panen adalah Lampu. Momennya akan terjadi pada akhir Februari dan awal Maret 2024. Hasil panennya diperkirakan mencapai 800 ribu ton gabah kering panen (GKP) dai luas lahan 140 ribu hektare. Lokasinya tersebar di 15 kabupaten dan kota. 

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi memastikan panen tahun ini akan menambah ketersediaan cadangan beras di daerahnya. "Padi ini ditanam oleh para petani sejak Oktober 2023," katanya.

Seluruh hasil panen nantinya akan dibeli Perum Bulog sesuai dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah. "Untuk mengamankan ketersediaan pasokan di bulan-bulan mendatang," ucap Arinal.

Panen Padi di Kabupaten Bogor

Dinas Tanaman Pangan, Hortikulutra, dan Perkebunan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menargetkan angka panen padi di daerahnya akan kembali normal pada Maret 2024.  Pada Januari lalu, angka panen padi di wilayah tersebut hanya 2.300 hektare. Angkanya jauh di bawah Januari 2023 sebesar 5.981 hektare.

Minimnya angka panen padi pada beberapa bulan terakhir karena efek kemarau ekstrem akibat fenomena iklim El Nino. "Ada keterlambatan masa tanam yang seharusnya September menjadi Desember 2023," kata Sekretaris Distanhorbun Kabupaten Bogor Tatang Mulyadi.

Para petani di Kabupaten Bogor baru masif menanam padi pada Desember 2023 yakni di lahan 15.826 hektare. Sedangkan pada September hingga November angka tanam padi di Kabupaten Bogor hanya sekitar 2 ribu hingga 4 ribu hektare.

Minimnya angka panen padi ini menjadi salah satu penyebab harga beras melonjak di pasaran, termasuk di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor.

Salah satu pedagang Pasar Cibinong Agus (55) menyebut saat ini harga beras medium yang ia jual di angka Rp 15.500 per kilogram. Angkanya jauh dari harga normal sekitar Rp12.500 per kilogram.

"Paling tinggi beras pandan wangi hampir Rp 17 ribu per kilogram, dari Rp 14.500 per kilogram. Beras medium sekarang udah harga premium,” kata Agus.