PT MRT Jakarta menargetkan dapat meneken perjanjian pinjaman dengan Japan International Cooperation Agency dan Asia Development Bank sebesar Rp 25 triliun pada April 2024. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk mendanai proyek MRT East-West Fase I Tahap Pertama Tomang-Medan Satria.
Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat mengatakan, total panjang MRT East-West Tomang-Medan Satria adalah 24 kilometer. Perseroan juga masih membuka kerja sama investasi untuk pendanaan Proyek East-West Fase I Tahap Kedua Kembangan-Tomang sekitar 10 km.
"Selain itu, kami akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi masing-masing untuk wilayah proyek MRT East-West di provinsi lain terkait skema pendanaan dan akan kami tawarkan ke beberapa investor," kata Tuhiyat di kantornya, Selasa (20/2).
Berdasarkan risalah pembahasan penilaian yang ditandatangani pemerintah Indonesia dan Japan International Cooperation Agency pada November lalu, MRT Jakarta Koridor Timur-Barat akan terbentang sepanjang 84,1 kilometer dari Balaraja, Tangerang hingga Cikarang, Bekasi.
Proyek MRT East-West terbagi menjadi dua fase. Fase II MRT East-West dibagi menjadi dua, yakni Fase II Timur Medan Satria-Cikarang sepanjang 20,5 km dan Fase II Barat Kembangan-Balaraja sepanjang 29,9 km. Total dana yang dibutuhkan untuk membangun seluruh MRT East-West ditaksir mencapai Rp 160 triliun.
Tuhiyat sebelumnya berencana mendanai proyek tersebut dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha. Dengan skema tersebut, pemerintah menyediakan dana atau menjamin pinjaman sebanyak 70% dari total investasi, sedangkan pihak swasta akan berkontribusi sebanyak 30%.
Direktur Konstruksi MRT Jakarta Weni Maulina mengatakan, desain teknik dasar proyek MRT East-West telah disetujui pada Agustus 2023. Oleh karena itu, groundbreaking proyek dijadwalkan dimulai pada Agustus 2024.
Weni mengaku telah menyiapkan hal-hal teknis terkait proyek tersebut, seperti pembebasan tanah dan penyiapan peralatan konstruksi. Dengan demikian, konstruksi MRT East-West akan dilakukan bersamaan dengan proyek MRT Fase 2A Bundaran HI-Ancol.
Pemerintah akan menyediakan 3 depo operasional di MRT East-West dengan estimasi penumpang mencapai 1,2 juta perhari. MRT East-West tersebut juga akan mencakup 49 kawasan Transit Oriented Development (TOD) sehingga memberikan solusi atas transportasi publik secara masif.