Helikopter charter atau yang disewa perusahaan tambang PT Weda Bay Nickel hilang kontak di sekitar hutan Halmahera, Maluku Utara pada Selasa (20/2). Pencarian oleh tim gabungan hingga kini masih dilakukan.
Communications Weda Bay Project, Bilal Sau menjelaskan, helikopter tersebut digunakan untuk logistik eksplorasi. "Saat kejadian, helikopteri ini membawa 3 orang, yakni 2 pilot dan satu penumpang," kata Bilal Sau pada Selasa (20/2), seperti dikutip dari Antara.
Berikut kronologi hilangnya helikopter charter Weda Bay Nickel di Halmahera:
Penerbangan charter rute Kaorahai-Jiguru-PNE-Kaorahai tersebut hilang kontak pada Selasa (20/2). Helikopter kehilangan kontak dengan Air Traffic Control (ATC) Bandara Cekel, Weda Tengah pada pukul 13.16 WIT saat menerbangi rute PNE-Kaorahai.
Kepala Basarnas Ternate Fathur Rahman mengatakan, pihaknya menerima laporan hilang kontaknya helikopter tersebut pada Selasa (20/2) sekitar pukul 13.40 WIT. Menurut informasi yang ia terima, pilot sempat melapor mendengar suara ledakan kepada petugas pendaratan atau HLO sesaat sebelum hilang kontak.
“Saat itu pilot telah melewati ketinggian 2.000 kaki,” ujarnya seperti dikutip dari Antara, Rabu (21/2).
Berbekal informasi dari rekaman radio penerbangan tersebut, tim Basarnas langsung berangkat ke lokasi. Namun, pencarian yang dilakukan kemarin oleh tim Basarnas hingga pukul 20.30 WIB belum membuahkan hasil.
Pencarian baru kembali dilanjutkan pagi ini karena cuaca kemarin juga kurang mendukung. Adapun tim gabungan pencarian korban menelusuri kawasan titik pertama helikopter dilaporkan hilang kontak pada rute koordinat 0°28'13.47"N /127°56'0.19"E - 0°39'20.54"N /127°58'17.28"E Halmahera Tengah.
Petugas Basarnas mengkonfirmasi kalau titik dugaan helikopter hilang tersebut berada di kawasan hutan, sehingga membutuhkan kesiapsiagaan.
Operator helikopter, Whistesky Aviation memastikan bahwa kondisi helikopter yang hilang kontak tersebut laik terbang. VP GCG Bambang Narayana mengaku pihaknya masih menungg dan berkoordinasi dengan otoritas terkait proses pencarian tersebut.
"Kondisi helikopter sebelum melaksanakan penerbangan dalam keadaan laik terbang. Mohon dukungan dan doanya untuk proses pencarian di hari kedua ini," ujar Bambang dalam keterangan resmi.