PT Panen Lestari Internusa atau Sogo Department Store Indonesia masih optimis memandang prospek bisnis retail dan berencana menambah sejumlah gerai dalam waktu dekat. Perusahaan menargetkan, penjualan naik 10% pada tahun ini, meski melambat dibandingkan tahun lalu yang naik 20%.
"Kami mengharapkan penjualan Sogo Indonesia naik 10% dibandingkan 2023, tapi semaunya kembali lagi kepada minat belanja masyarakat," kata Presiden Direktur Sogo Indonesia Handaka Santosa di Sogo Plaza Senayan, Jumat (23/2).
Handaka menilai, daya beli masyarakat saat ini tidak turun lantaran pendapatan masyarakat tidak berubah. Namun, ia berpendapat persepsi masyarakat terkait konsumsi tidak terlalu baik yang membuat masyarakat masih cenderung menyimpan dananya.
Sogo Indonesia merupakan anak usaha PT Mitra Adiperkasa Tbk atau MAPI. Berdasarkan laporan keuangan MAPI, nilai pendapatan pada Januari-September 2023 naik 26,4% secara tahunan menjadi Rp 23,79 triliun.
Sogo Indonesia tercatat beroperasi di dalam negeri sejak 2019. Adapun, total aset Sogo Indonesia tercatat susut 4,85% secara tahunan pada Januari-September 2023 menjadi Rp 1,82 triliun.
Handaka berencana menambah jumlah toko Sogo Indonesia di dalam negeri pada tahun ini. Menurutnya, ekspansi tersebut akan mulai dilakukan dalam waktu dekat, meski baru akan rampung akhir tahun ini.
"Kami tidak akan stagnan. Kami akan bua departement store lagi. Kami akan benar-benar berjuang dalam hal persaingan penjualan ritel," katanya.
Handaka menilai, ancaman industri ritel nasional datang dari luar negeri akibat Peraturan Menteri Perdagangan No. 36 Tahun 2023. Beleid tersebut memperketat pengawasan dan proses impor ke dalam negeri.
Ia menyampaikan, beleid tersebut akhirnya membuat konsumen lokal tidak bisa mengonsumsi barang-barang mewah yang harus diimpor. Alhasil, konsumen tersebut harus membeli barang tersebut ke negeri jiran, seperti Malaysia dan Singapura.
"Pemerintah harus mendukung dengan menyediakan semua jenis barang," ujarnya.