Pengusaha Padi: Harga Beras Naik Gara-gara El Nino dan Pemilu

ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/rwa.
Ilustrasi.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
28/2/2024, 14.31 WIB

Harga beras terus merangkak naik pada awal tahun ini, melanjutkan kenaikan yang terjadi pada tahun lalu. Wakil Ketua Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia Jakarta Billy Haryanto mengatakan, penyebab tingginya harga beras adalah Pemilu 2024 dan El Nino.

Billu menilai, penyebab minimnya ketersediaan beras di ritel modern adalah Pemilu 2024. Ini karena calon legislatif atau caleg banyak menyerap beras di ritel modern untuk kebutuhan alat peraga kampanye.

Ia menjelaskan, para Caleg awalnya mendatangi Pasar Induk Beras Cipinang untuk menyerap beras sebagai alat kampanye. Namun, para pedagang dan produsen beras tidak menyanggupi permintaan para caleg karena waktu yang pendek.

"Akhirnya para caleg beli di ritel modern. Waktu itu pembelian belum dibatasi, jadi ambil dari sana. Biasanya yang beli caleg dengan daerah pemilihan di Jabodetabek," kata Billy di Pasar Induk Beras Cipinang, Rabu (28/2).

Ritel modern mulai membatasi pembelian beras dan gula pasir sejak awal Februari 2024. Bulog juga telah lebih dulu membatasi beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan sebanyak 10 kilogram atau dua karung kemasan 5 kg sejak Oktober 2023.

Aksi para caleg memborong beras memperburuk kondisi stok yang sudah menipis akibat produksi yang turun. Produksi beras turun akibat pergeseran musim tanam seiring fenomena El Nino yang menggeser musim panen.

Billy menjelaskan El Nino memperpanjang musim kemarau tahun lalu yang meningkatkan biaya tanam. Ketersediaan air di daerah produksi pun menurun.

Billy mencatat, hujan sudah mulai turun bulan ini. Oleh karena itu, ia memprediksi volume produksi beras tetap akan meningkat pada Maret-Juni 2024 dan menekan harga beras.

Walau demikian, Billy berpendapat harga beras belum akan mencapai Harga Eceran Tertinggi atau HET. HET beras premium adalah Rp 13.900 sampai Rp 14.800 per kilogram, tergantung pada daerah. Sementara itu HET beras medium dipatok Rp 10.900 sampai 11.800 per kg tergantung daerah.

"Kalau harga beras mau mengikuti HET memang berat untuk saat ini, yang penting barang ada. Waktu itu beras mahal satu bulan saja, tapi barangnya ada," katanya.

Reporter: Andi M. Arief