BPS: Produksi Beras Januari-April 2024 Akan Anjlok 17,52%

ANTARA FOTO/Arnas Padda/nz
Petani memupuk tanaman padi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu (6/1/2024).
Penulis: Antara
Editor: Sorta Tobing
1/3/2024, 14.54 WIB

Produksi beras nasional pada 2023 turun 440 ribu ton dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 31,10 juta ton. Kondisi ini diperkirakan juga akan terjadi pada Januari sampai April 2024.

"Penurunan produksi beras merupakan konsekuensi dari luas panen dan produksi padi yang terdampak fenomena El Nino," kata Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) M Habibullah dalam paparannya di Jakarta, Jumat (1/3). 

Luas panen padi pada 2023 mencapai 10,21 juta hektare atau turun 2,29% dibandingkan 2022. Penurunan luas panen padi dipengaruhi kekeringan yang terjadi pada semester kedua tahun lalu.

"Kalau kami lihat, potensi luas panen padi pada Januari sampai April 2024 mencapai 3,52 juta hektare atau turun 16,48% dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ucapnya. 

Dalam hitungannya, produksi beras pada periode empat bulan pertama tahun ini hanya mencapai 10,71 juta ton. Angka ini turun 17,52% dibandingkan periode yang sama 2023. 

Beradasarkan wilayah, provinsi yang produksinya anjlok tertinggi adalah Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh, dan Banten. Provinsi yang mengalami kondisi sebaliknya adalah Jawa Timur, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, dan Lampung. 

Dalam catatan BPS, tahun lalu produksi gabah kering giling (GKG) hanya mencapai 53,98 juta ton. Jumlah ini mengalami penurunan 1,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk Januari-April 2024 angkanya di 18,59 juta ton atau turun 3,96 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

BPS memprediksi potensi luas panen pada pada Maret 2024 mencapai 1,16 juta hektar dan puncak panen terjadi pada April 2024 dengan luas 1,59 juta hektare.