Harga Pangan Protein Kompak Naik Jelang Ramadan: Telur Paling Melonjak

ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/tom.
Seorang pedagang menata telur ayam di Pasar Klender, Jakarta, Senin (26/2/2024). Harga pangan protein kompak naik dalam 14 har terakhir.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
8/3/2024, 14.59 WIB

Badan Pangan Nasional mendata harga sejumlah komoditas pangan protein konsisten naik dalam dua pekan terakhir. Kenaikan paling tinggi terjadi pada rata-rata harga telur ayam yang mencapai Rp 1.840 per kg dalam 14 hari terakhir menjadi  Rp 31.380 per kg.

Rata-rata harga telur ayam secara nasional tersebut naik  6,22% dibandingkan capaian harga pada 23 Februari 2024 Rp 29.540  per kg. Sementara itu, harga daging ayam naik hampir Rp 1.500 per kg menjadi Rp 38.110 per kg.

Rata-rata harga telur ayam saat ini sesuai dengan proyeksi Presiden Peternak Layer Indonesia Ki Musbar Mesdi. Musbar sebelumnya meramalkan rata-rata harga telur ayam secara nasional akan menembus Rp 30.000 per kg akibat pengurangan ayam petelur.

Ia menjelaskan, harga telur ayam yang diterima peternak saat ini antara Rp 22.000 sampai Rp 24.000 per kg. Padahal, menurut dia, harga telur ayam seharusnya Rp 27.000 per kg karena harga pakan jagung di tingkat petani telah mencapai lebih dari Rp 8.000 per kg.

"Permasalahan utama saat ini biaya produksi naik, tetapi daya beli masyarakat tidak kuat membeli dengan harga normal. Kalau peternak rugi, mereka akan menurunkan populasi ayam petelur," kata Musbar kepada Katadata.co.id, Rabu (3/1).

Direktur Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan Bapanas Maino Dwi Hartono sebelumnya berencana untuk memantau  harga daging ayam dan telur ayam secara ketat. Sebab, harga jagung di tingkat peternak telah melonjak dari Rp 7.000 sampai Rp 8.000 per kg menjadi Rp 10.000 per kg.

"Maka dari itu, beberapa peternak ayam pedaging dan petelur ada yang mengurangi bibit atau malah berhenti beternak. Hal tersebut menjadi peringatan untuk kami," kata Maino di Kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha, Rabu (28/2).

Bapanas mendata, rata-rata nasional harga jagung kini mencapai Rp 8.670 per kg hari ini, Rabu (28/2). Angka tersebut telah naik Rp 40 per kg selama 34 hari terakhir dan Rp 2.530 per kg secara tahunan.

Maino menyampaikan, kenaikan harga jagung paling berdampak pada peternak ayam petelur. Sebanyak 70% dari total peternak ayam petelur merupakan peternak mandiri yang membuat pakannya sendiri. Oleh karena itu, kenaikan harga jagung tertransmisikan langsung ke harga daging ayam dan telur ayam.

"Otomatis harga di kandang sudah tinggi, tapi dari sisi ketersediaan masih belum ada masalah," ujarnya.

Di sisi lain, Maino menilai harga daging sapi akan stabil selama Ramadan 2024. Namun. Bapanas mendata rata-rata nasional harga daging sapi telah naik Rp 990 per kg selama dua pekan terakhir menjadi Rp 135.230 per kg.

Maino menilai harga daging sapi akan stabil lantaran daging impor akan tiba di dalam negeri pada pertengahan Maret 2024. Dengan demikian, menurutnya, peternak akan mulai melepas stoknya karena telah ada kepastian penggantian stok akibat impor.

Kementerian Perdagangan sebelumnya telah menerbitkan perizinan impor sejumlah 350.000 ton pada 15 Februari 2024. Maino menilai sebagian sapi tersebut akan tiba mulai awal bulan ini hingga pertengahan Ramadan 2024.

Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia Nanang Purus Subendro memproyeksikan rata-rata nasional harga daging sapi dapat menyentuh Rp 145.000 per kg pada Ramadan 2024. Angka tersebut lebih tinggi hampir 7,22% dari rata-rata nasional harga daging sapi hari ini, Jumat (1/3), senilai Rp 134.290 per kg.

Reporter: Andi M. Arief