PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group), perusahaan solusi kimia dan infrastruktur, mengumumkan terlampauinya target 100 km jalan aspal plastik. Proyek ini direalisasikan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan lain.
Direktur Legal, External Affairs & Circular Economy Chandra Asri Group Edi Rivai menjelaskan, pihaknya mengembangkan inisiatif aspal plastik sebagai solusi inovatif untuk berkontribusi dalam penanganan sampah plastik di Indonesia melalui prinsip ekonomi sirkular.
“Semoga keberhasilan yang diraih dapat menjadi inspirasi bagi lebih banyak daerah di Indonesia untuk menerapkan infrastruktur berkelanjutan yang serupa,” katanya dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (9/3).
Penyelesaian proyek aspal plastik ini dirayakan di Kabupaten Garut. Chandra Asri Group berkolaborasi dengan Yayasan Bakti Barito dan Pemerintah Kabupaten Garut, yang berkontribusi separuh proyek setara 50,2 km dari total 100 km.
Aspal plastik sepanjang 50,2 km di Garut dijalankan sejak 2022 hingga 2023. Totalnya diperkirakan berhasil mengelola hingga 431,5 ton sampah plastik dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Edi mengimbuhkan, setelah menunaikan target 100 km jalan aspal dengan campuran plastik, Chandra Asri Group sebagai mitra pertumbuhan akan terus terbuka terhadap peluang kolaborasi untuk memperpanjang jalan aspal plastik guna mewujudkan Indonesia Asri.
Adapun, uji coba aspal plastik pertama berlangsung pada 2018 di kawasan pabrik petrokimia milik Chandra Asri Group di Kota Cilegon, Banten. Lima tahun sejak komitmen dicetuskan, Kabupaten Garut menjadi titik tercapainya target sekaligus wilayah dengan gelaran terpanjang.
Melalui kolaborasi berbagai pihak, program tersebut mampu menjadi langkah kolektif untuk mendukung target pemerintah dalam mengurangi sampah hingga 30 persen. Bahkan, dapat mereduksi jumlah sampah di lautan hingga 70 persen pada 2025.
Per 2023, Chandra Asri Group bersama mitra menggelar 120,8 km jalan dengan campuran sampah plastik. Angka ini melampaui target awal yang semula dicanangkan sepanjang 100 km.
Akumulasi total pencapaian jalan aspal plastik menciptakan fungsi baru dan menambah nilai ekonomi bagi 1.086 ton sampah kantong kresek. Lebih lanjut, setiap kilometer jalan aspal plastik setidaknya menyerap sekitar 1,6 ton sampah kresek dan memberikan imbalan peningkatan durabilitas jalan hingga 40 persen.
Sekretaris Daerah Kabupaten Garut Nurdin Yana MH menuturkan, sesuai kesepakatan maka sejak 2022 Kabupaten Garut mengaplikasikan penerapan aspal plastik pada 6 (enam) ruas jalan dengan panjang mencapai 16,56 km. Ini setara dengan pemanfaatan 30,96 ton sampah plastik cacah. Dan pada 2023, diaplikasikan pada kurang lebih 17 ruas jalan sepanjang 33,68 km menggunakan 49,54 ton sampah plastik cacah.
“Penerapan aspal dengan campuran sampah plastik bukan hanya sebuah inovasi keberlanjutan tetapi bisa menjadi tonggak sejarah baru bagi pembangunan infrastruktur di Kabupaten Garut," ujar Barnas.
Direktur Eksekutif Yayasan Bakti Barito Fifi Pangestu menyatakan, pihaknya dan pemerintah Kabupaten Garut sendiri juga telah membangun kemitraan bersama dalam mendukung program Adiwiyata.
“Kami berharap kemitraan ini dapat memberikan solusi yang komprehensif dan memperluas akses pendidikan lingkungan sekaligus membangun komunitas yang tangguh di Garut dan sekitarnya,” tutur Fifi.
Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) menjadi mitra strategis proyek Aspal Plastik Garut dalam penyediaan cacahan sampah plastik kresek sesuai dengan standar teknis Kementerian PUPR. Kerja sama yang terjalin dengan ADUPI ini memastikan bahwa kualitas bahan memenuhi standar yang tinggi, juga berkontribusi pada upaya daur ulang dan pengelolaan sampah plastik secara efisien.
Kolaborasi ini tidak hanya memberikan manfaat lingkungan yang signifikan. Lebih dari itu, turut mendukung terwujudnya pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan di Kabupaten Garut.