Apa Itu Minyak Makan Merah yang Pabriknya Baru Diresmikan Jokowi?
Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik percontohan minyak makan merah pagar merbau, Deli Serdang, Sumatera Utara pada Kamis (14/3). Pabrik ini mampu mengolah CPO sebanyak 10 ton per hari yang dapat menghasilkan minyak makan merah hingga 7 ton.
"Ini bukan jumlah yang sedikit, jumlah yang banyak. Ini harus ada yang beli dan kita harapkan bakal memberikan nilai tambah yang baik," kata Jokowi saat memberikan sambutan peresmian, disiarkan oleh kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Kamis (14/3).
Apa sebenarnya produk minyak makan merah?
Jokowi mengatakan produk minyak makan merah merupakan hasil produk hilirisasi pengolahan buah kelapa sawit. Ia mengatakan penggunaan minyak makan merah akan menjadi tren di masa depan. Ini karena kandungan nutrisi dan harga yang relatif lebih murah. "Vitamin A, Vitamin E, nutrisi lain ada di situ," kata Jokowi.
Minyak makan merah atau refined palm oil merupakan produk turunan dari minyak sawit mentah (crude palm oil atau CPO) yang setelah proses penyulingan tidak melanjutkan proses-proses selanjutnya. Selama proses produksi, minyak makan merah tidak melalui proses penyulingan atau bleaching seperti minyak goreng sawit biasa.
Minyak ini memiliki warna terang mencolok dan aroma yang kuat yang berasal dari kelapa sawit yang memang berwarna merah tua. Sebab
Menurut Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), minyak makan merah masih mempertahankan kandungan senyawa fitonutrien. Kandungan tersebut, meliputi karoten sebagai sumber vitamin A, tokoferol dan tokotrienol sebagai vitamin E, dan squalene.
Untuk itu, minyak makan merah berpotensi digunakan sebagai pangan fungsional, salah satunya sebagai salah satu bahan pangan yang anti-stunting. Asam oleat dan asam linoleat yang dikandungnya berfungsi untuk pembentukan dan perkembangan otak, transportasi dan metabolisme pada anak.
Minyak makan merah juga cocok untuk digunakan untuk menumis bahan pangan, salad dressing, bahan baku margarine dan shortening, dan sebagainya.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa minyak makan merah dapat menjadi alternatif minyak goreng sehat karena mengandung senyawa alami kelapa sawit, tetapi dengan harga yang terjangkau.
Ia mengatakan, pabrik minyak makan merah di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, yang dikelola koperasi merupakan bentuk inisiatif Kementerian Koperasi dan UKM. Teten mengatakan, pabrik minyak makan merah di Sumatera Utara ini menjadi pabrik pertama di Indonesia yang memproduksi produk baru minyak makan merah.
Teten mengungkapkan, saat ini lebih dari 40% lahan perkebunan sawit di Indonesia dimiliki dan dikelola oleh petani swadaya.Namun, ia menyayangkan bahwa berpuluh-puluh tahun petani sawit dihadapkan dengan persoalan harga tandan buah segar (TBS) yang naik turun dan penuh ketidakpastian.