Kemenhub: Pemudik Lebaran 2024 Naik 70 Juta Orang

ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/aww.
Ilustrasi. Kemenhub mencatat, hampir 60% dari total masyarakat yang melakukan Mudik Lebaran 2024 berasal dari Pulau Jawa.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
18/3/2024, 16.31 WIB

Kementerian Perhubungan atau Kemenhub memproyeksikan jumlah masyarakat yang berpartisipasi dalam Mudik Lebaran 2024 bertambah hampir 70 juta orang. Pemerintah memprediksi mayoritas masyarakat akan menggunakan transportasi umum pada mudik tahun ini.

Kepala Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub Robby Kurniawan memproyeksikan, total masyarakat yang melakukan mudik pada bulan depan mencapai 193,6 juta orang. Angka tersebut naik 56,38% dari prediksi tahun lalu sejumlah 123,8 juta orang.

"Kalau dilihat perbandingan proyeksi masyarakat yang mudik pada 2022-2024, terjandi tren peningkatan. Jadi, peningkatan proyeksi masyarakat yang mudik ini harus diantisipasi, sebab potensi peningkatan cukup besar," kata Robby dalam konferensi pers virtual kemarin, Minggu (17/3).

Robby mencatat, hampir 60% dari total masyarakat yang melakukan Mudik Lebaran 2024 berasal dari Pulau Jawa. Wilayah dengan asal pemudik paling besar adalah Jawa Timur yang mencapai 16,17% atau 31,3 juta orang. Capaian tersebut diikuti Jabodetabek atau sejumlah 28,43 juta orang.

Sementara itu, daerah tujuan Mudik Lebaran 2024 terbanyak adalah Jawa Tengah yang mencapai 31,81% atau 61,6 juta orang. Robby mengatakan, pemudik yang mengunjungi Jawa Tengah kebanyakan berasal dari Jawa Timur dan Jabodetabek.

Berbeda dengan tahun lalu, Robby memproyeksikan sebagian besar atau 20,3% masyarakat akan menggunakan kereta api antar kota untuk mudik tahun ini. Moda transportasi terpopuler tahun lalu dalam Mudik Lebaran 2023 adalah mobil pribadi atau mencapai 22,07%.

Robby meramalkan, pemudik yang menggunakan mobil pribadi pada Mudik Lebaran 2024 hanya mencapai 18,29%. Jumlah pemudik yang menggunakan mobil pribadi pada bulan depan naik hampir 30% dari 27,32 juta orang pada tahun lalu menjadi 35,42 juta orang.

"Namun, kereta api antar kota di dalam negeri ada keterbatasan tempat duduk. Tentunya ini memungkinkan terjadinya pergeseran penggunaan moda transportasi nantinya," ujarnya.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Mohamad Risal Wasal mengatakan, harus ada sekitar 1,2 juta kelebihan permintaan berdasarkan survei BKT. BKT meramalkan jumlah permintaan kursi pada musim Mudik 2024 sejumlah 3,4 juta orang dan pada Arus Balik mencapai 4,7 juta orang.

Risal menghitung ada kelebihan permintaan sekitar 90.000 kursi pada Mudik dan hingga 1,2 juta permintaan pada Arus Balik. "Penumpang ini harus beralih menggunakan moda transportasi lainnya, " kata Risal.


Reporter: Andi M. Arief