Bahlil Sebut Proyek Nikel di Vale akan Groundbreaking Tahun Ini

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Spt.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (kanan) menjawab pertanyaan wartawan usai melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (2/2/2024).
19/3/2024, 09.34 WIB

Kementerian Investasi mengatakan proyek hilirisasi nikel PT Vale Indonesia terus berkembang.  Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan kemajuan proyek hilirisasi Vale akan memasuki tahap groundbreaking tahun ini.

“Tahun ini hampir semuanya groundbreaking. Ini kerja sama kita dengan beberapa perusahaan di Eropa dan Amerika untuk Vale,” kata Bahlil dalam konferensi pers prospek investasi pascapemilu 2024 dikutip Selasa (19/3).

Bahlil menjelaskan bahwa perkembangan proyek ini semakin terlihat setelah Pemilu 2024. “Beberapa perusahaan yang kemarin wait and see, belum mau melakukan investasi sudah mulai menyampaikan akan segera groundbreaking,” ujarnya.

Selain karena Pemilu, proyek hilirisasi nikel di Vale kemarin juga berkembang setelah divestasi saham dan perpanjangan kontrak dengan pemerintah. "Kami juga akan ada prospek untuk pembangunan ekosistem baterai mobil yang cukup besar di investasi Vale dengan yang lainnya,” ucapnya.

Sebagai informasi, divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk kepada PT Mining Industry Indonesia (MIND ID) akhirnya rampung setelah ditandatanganinya dokumen transaksi pengambilalihan saham divestasi Vale Indonesia, di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (26/2).

Dalam perjanjian ini Vale melakukan divestasi saham sebanyak 14% kepada MIND ID selaku holding perusahaan pertambangan BUMN dengan saham senilai Rp 3.050 per lembarnya. Untuk nilai investasi dari divestasi saham ini, MIND ID jumlahnya berkisar US$ 300 juta-an. Berakhirnya proses divestasi saham ini menjadikan MIND ID sebagai pemilik saham terbesar dari PT Vale Indonesia yakni sebanyak 34%.

Berdasarkan paparan Kementerian Investasi, terdapat empat proyek rencana hilirisasi nikel Vale. Berikut daftarnya:

Sorowako HPAL

  • Kerjasama Vale dengan Huayou untuk membangun Pabrik HPAL 60,000 ton nikel per tahun dalam MHP 
  • Akan menggandeng pabrikan otomotif atau nonChinese investor lainnya (seperti: POSCO, LG Chem, Ford, dan VW)
  • Nilai investasi Rp30 triliun (pabrik dan tambang)
  • Konstruksi mulai akhir 2023
  • Hilirisasi lebih lanjut hingga Precursor

Bahodopi RKEF dan Stainless Steel

  • Pabrik RKEF 73 kt – 80 kt Ni/tahun dalam FeNi dengan TISCO dan Xinhai.
  • Nilai investasi Rp 34 triliun (pabrik dan tambang)
  • Konstruksi sedang berjalan
  • Akan menjadi RKEF dengan intensitas emisi karbon terendah kedua setelah Sorowako karena tidak menggunakan batubara, tetapi gas bumi
  • Hilirisasi lebih lanjut hingga Stainless Steel

Pomalaa HPAL

  • Pabrik HPAL Nikel dalam MHP dengan kapasitas hingga 120.000 ton nikel per tahun dengan Huayou dan Ford.
  • Nilai investasi Rp 66 triliun (pabrik dan tambang)
  • Konstruksi sedang berjalan
  • Hilirisasi lebih lanjut hingga Precursor

SOA HPAL (belum ada realisasi)

  • Menyelesaikan eksplorasi tahap akhir
  • Potensi Pabrik HPAL minimal 60.000 ton nikel per tahun dalam MHP
  • Akan menggandeng international automaker atau non-Chinese investor lainnya
  • Nilai investasi Rp30 triliun (pabrik dan tambang)
  • Hilirisasi lebih lanjut hingga Precursor
Reporter: Mela Syaharani