Pemerintah Targetkan Investasi Industri Logam Dasar Tembus Rp 5.353 T

123RF
Ilustrasi. Potensi investasi mineral terbesar adalah industri pengolahan bauksit yang mencapai US$ 270,3 miliar atau setara Rp 4.248 triliun.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
19/3/2024, 18.59 WIB

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menargetkan, total investasi di industri logam dasar mencapai US$ 340,6 miliar atau setara Rp 5.353 triliun hingga 2029. Pemerintah memproyeksikan total investasi industri tersebut mencapai Rp 167 triliun pada 2025.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin Taufiek Bawazier mencatat, potensi investasi mineral terbesar adalah industri pengolahan bauksit yang mencapai US$ 270,3 miliar atau setara Rp 4.248 triliun.

"Kami sudah melihat target investasi industri pengolahan mineral ke depan ini sangat tinggi untuk masuk program hilirisasi," kata Taufiek di rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR, Selasa (19/3).

Taufiek menjelaskan, ada tiga proyek yang bisa dikembangkan dari investasi bauksit, yakni pengembangan smelter grade alumina, pembuatan fasilitas produksi ingot aluminium, dan aluminium ekstrusi.

Ia memaparkan potensi investasi terbesar selanjutnya akan datang dari industri pengolahan nikel senilai US$ 51,7 miliar. Seluruh investasi tersebut diarahkan untuk mengembangkan produk nikel kelas I dan olahan nikel lanjutan.

Menurut dia, setidaknya ada lima jenis produk yang dapat dikembangkan melalui investasi tersebut, yakniMixed Nickel-Cobalt Hydroxide Precipitate, Nickel Matte, Nickel Plate, Nickel Sulphate, dan Cobalt Sulphate.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief