ID Food: Impor Bawang Putih dan Gula Molor, Tiba Setelah Lebaran

ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/hp.
Ilustrasi.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
20/3/2024, 13.56 WIB

PT Rajawali Nusantara Indonesia atau ID Food memperkirakan impor bawang putih dan gula baru akan tiba setelah hari Idulfitri. ID Food mendapatkan tugas untuk mengimpor empat komoditas sebagai dukungan stabilitas pangan nasional tetapi hanya dapat mendatangkan satu komoditas sebelum Lebaran 2024, yakni sapi hidup.

Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan mengatakan, tiga komoditas lain yang harus diimpor perseroan adalah gula kristal mentah, bawang putih, dan daging sapi beku. Namun, menurut Frans, ketiga komoditas tersebut baru datang setelah Lebaran 2024 akibat proses administrasi.

"Setelah dapat penugasan, ada syarat administrasi yang harus diselesaikan sebelum bisa mengimpor. Saat ini proses administrasi tersebut lagi berproses dan selesai sebentar lagi," kata Frans di Gedung Kementerian BUMN, Rabu (20/3).

Frans menyebutkan 2.350 ekor sapi hidup dari Australia akan tiba di dalam negeri pada pekan depan. Sebanyak 500 ekor sapi akan langsung disembelih dan menghasilkan 162 ton daging sapi yang bisa langsung diserap pasar.

Sementara itu, menurut dia, 20 ribu ton daging sapi beku dari Brasil baru tiba pada akhir April 2024. Frans mencatat hal tersebut disebabkan waktu dari pemesanan sampai pengapalan selesai dari Brasil membutuhkan waktu hingga dua bulan.

Impor Gula dan Bawang Putih

Adapun ID Food menjadwalkan 92.000 ton gula kristal mentah akan tiba bulan depan. Frans menjelaskan, importasi gula kristal mentah dibutuhkan agar target produksi gula ID Food  2024 yang hampir 300.000 ton terpenuhi.

Terakhir, bawang putih impor sejumlah 20.000 ton baru akan tiba di dalam negeri dari Cina selambatnya Mei 2024. Frans mengatakan, impor bawang putih dilakukan pada April-Mei 2024 agar bertepatan dengan waktu panen bawang putih di Negeri Panda.

Jaga Stok Pangan

Frans menyampaikan, ID Food mendapatkan penugasan untuk mengelola sembilan komoditas pangan. Ia berencana untuk menjaga stok enam dari sembilan bahan pangan  hingga tahun depan.

Frans memaparkan, keenam stok yang akan dijaga sampai awal 2025 adalah gula, daging sapi, minyak goreng, daging ayam, bawang putih, dan ikan kembung. Komoditas yang ditargetkan memiliki volume stok tertinggi pada awal 2025 adalah gula atau hingga 25.000 ton.

Ia menilai langkah tersebut penting lantaran Ramadan 2025 akan sekitar 15 hari lebih cepat dari tahun ini. Dengan kata lain, proses importasi komoditas yang menjadi penugasan akan semakin sempit.

"Prinsip pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah kami adalah bisa membuat stok minimum untuk tahun selanjutnya agar tidak terjadi kekosongan stok pangan awal tahun," katanya.

Frans berpendapat target stok cadangan pangan pemerintah awal 2025 dapat lebih tinggi dari yang ditentukan pemerintah. Ini karena Frans berencana untuk mulai menggunakan kredit murah dari bank milik negara mulai April 2024.

Pagu kredit murah dari bank negara tahun ini mencapai Rp 1,5 triliun. Di samping itu, Kementerian BUMN juga telah mengajukan Penyertaan Modal Negara ke ID Food untuk keperluan modal kerja dan investasi CPP senilai Rp 1,62 triliun.

Reporter: Andi M. Arief