450 Ribu Beras Impor Tiba Maret 2024, dari Pakistan hingga Thailand

ANTARA FOTO/Syaiful Arif/rwa.
Pekerja mengangkut beras Bulog untuk dikemas ulang ukuran 5 kg beras di gudang Bulog Mojongapit, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu (21/2/2024).
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Sorta Tobing
20/3/2024, 14.31 WIB

Sebanyak 450 ribu beras impor akan tiba pada bulan ini. Asal negara pengimpor tersebut adalah Pakistan, Myanmar, Kamboja, Vietnam, dan Thailand. 

"Untuk periode kuartal pertama 2024 sudah kontrak 800 ribu ton melalui mekanisme bisnis, sedangkan 100 ribu ton didatangkan dengan skema antar-pemerintah," kata Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog Mokhamad Suyamto di Gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Rabu (20/3). 

Artinya, dari kuota impor beras 3,6 juta tahun ini, yang sudah terkontrak 900 ribu ton. Negara asal beras impor dengan skema kerja sama dengan pemerintah adalah Thailand dan Kamboja. 

Realisasi impor beras saat ini telah mencapai 970 ribu ton, termasuk dari sisa impor pada 2023 sebanyak 500 ribu ton. Bulog menargetkan pada kuartal pertama tahun ini beras impor akan mencapai 1,4 juta ton sehingga masih ada sekitar 430 ribu ton yang akan masuk ke Indonesia. 

Untuk selanjutnya, proses pengadaan beras impor baru akan dilakukan pada April hingga Mei 2024. Namun, keputusan finalnya tetap akan mempertimbangkan kondisi produksi nasional. 

Badan Pangan Nasional memproyeksi volume produksi beras nasional pada bulan depan mencapai 5 juta ton. Dengan kondisi tersebut neraca produksi beras harapannya akan surplus 2,37 juta ton. 

Stok beras Bulog Aceh mencukupi kebutuhan masyarakat (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/nym.)

Stok Beras Bulog

Bulog melakukan pengelolaan stok beras dengan sistem dinamis. Artinya, perputaran beras cukup cepat tapi tetap menjaga volume minimum. 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief