Korps Lalu Lintas atau Korlantas Polri mencatat, jumlah kecelakaan lalu lintas selama arus mudik Lebaran 2024 turun dari 2.159 kasus pada 2023 menjadi 1.835 kasus.
“Secara nasional, kecelakaan lalu lintas ini ada penurunan dari 2.159 turun menjadi 1.835 atau turun 15 persen,” kata Kepala Korlantas Polri Irjen Pol. Aan Suhanan di Jakarta pada Jumat (12/4), seperti dikutip dari Antara.
Ia mencatat, jumlah korban meninggal turun dari 291 orang menjadi 281 orang. Korban luka berat naik dari 281 menjadi 317 orang, sedangkan korban luka ringan turun dari 3.036 menjadi 2.424 orang.
“Itu kita bandingkan masa arus mudik dan balik tahun 2023,” kata Aan.
Dia menjelaskan, jenis kecelakaan yang paling banyak terjadi pada Idul Fitri 1445 Hijriah adalah tabrakan depan-depan, yakni sebanyak 433 kejadian. Kemudian disusul oleh kecelakaan jenis tabrakan depan-belakang sebanyak 379 kejadian.
“Depan belakang ini artinya tidak menjaga jarak, bisa juga mengantuk, menabrak. Tidak antisipatif,” katanya.
Sementara itu, kecelakaan tunggal tercatat sebanyak 342 kejadian. Kecelakaan tunggal, menurut dia, kemungkinan terjadi karena pengendara kelelahan atau tertidur (micro-sleep).
Korlantas Polri mencatat jenis kendaraan yang terlibat kecelakaan didominasi oleh sepeda motor, yakni mencapai 73%. Disusul kendaraan angkut orang atau bus sebanyak 12%, kendaraan angkutan barang 10%, mobil pribadi 2%, dan lainnya 3%,
"Yang tertinggi ada di wilayah Polda Jawa Timur, kemudian Polda Jawa Tengah, Polda Metro, Polda Sulawesi Selatan, dan Polda Bali. Itu lima terbesarnya,” kata Aan.
Jika dilihat dari modelnya, kecelakaan yang terjadi mayoritas dipengaruhi oleh tingkat kelelahan. Oleh karena itu, ia mengimbau pengendara untuk memastikan kesehatannya dalam kondisi prima.
“Jangan sekali-kali memaksa untuk terus berjalan berkendaraan mengemudi pada saat konsentrasi sudah berkurang, sudah kelelahan, harus istirahat,” kata dia.