Alasan Sepatu Bata Tutup Pabrik di Purwakarta dan PHK Karyawan

bata.id
Sepatu Bata digugat PKPU di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Bata memiliki jejak bisnis yang panjang di Indonesia nyaris selama satu abad. Merek sepatu asal Ceko ini pertama kali hadir tahun 1931 di Indonesia.
Penulis: Antara
Editor: Agustiyanti
9/5/2024, 17.48 WIB

Produsen alas kaki, PT Sepatu Bata Tbk menyampaikan alasan di balik penutupan pabrik di Purwakarta, Jawa Barat.  Direktur dan Sekretaris Bata Hatta Tutuko mengatakan, penutupan itu dilakukan untuk efisiensi operasional demi menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang

"Bata merasa perlu untuk bertransformasi untuk melayani konsumen dengan lebih baik. Perusahaan tidak lagi dapat melanjutkan produksi di pabrik di Purwakarta,"  kata Hatta dalam keterangannya di Jakarta,  Kamis (9/5), seperti dikutip dari Antara

Sebagai gantinya, menurut dia, perusahaan akan menawarkan produk-produk baru yang menarik yang dirancang dan dikembangkan oleh Bata serta produsen lokal dari pabrik mitra perusahaan Indonesia.

"Banyak di antaranya yang sudah bekerja sama dengan kami sebelumnya,” kata Hatta.

Menurut dia, perusahaan melakukan inisiatif tersebut untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang melalui pemasok lokal dan mitra lainnya. Ia memastikan Bata tetap berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia dengan memenuhi permintaan pelanggannya.

Menurut Hatta, keputusan untuk menutup pabrik tidak dibuat dengan mudah. Hal tersebut dilakukan setelah melakukan evaluasi mendalam dan meminta persetujuan pihak-pihak terkait.

“Penyesuaian-penyesuaian ini juga merupakan bagian dari komitmen oerusahaan untuk berkembang dan beradaptasi di masa-masa perubahan ini,” katanya.

Ia menekankan bahwa Bata akan terus beroperasi dan melayani kebutuhan masyarakat Indonesia dengan kualitas produk terbaiknya. Perusahaan akan berinovasi dan meningkatkan pengalaman pelanggan melalui saluran omnichannel dan mengintegrasikan pengalaman langsung dari toko fisik dengan kenyamanan berbelanja online.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat sebelumnya menyampaikan, lebih dari 200 orang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat penutupan pabrik sepatu Bata di daerah itu.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Purwakarta Didi Garnadi mengatakan bahwa pihaknya telah menerima informasi dari manajemen mengenai kondisi PT Sepatu Bata yang gulung tikar akibat sepi order.

Ia menyampaikan bahwa pada akhir Maret lalu atau  sebelum resmi ditutup,  perusahaan telah melaporkan rencana penghentian produksi di pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Cibening, Kecamatan Bungursari, Purwakarta tersebut.

Penutupan pabrik Sepatu Bata tak lepas dari kinerja perusahaan yang merugi sejak beberapa tahun terakhir. Berikut datanya: