Kemenhub Terjunkan Tim Khusus Investigasi Kecelakaan Bus SMK di Ciater

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww.
Kerabat menunggu kabar korban kecelakaan bus pariwisata di Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang di SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024). Kerabat dan orang tua menunggu kabar terkini terkait peristiwa tersebut yang berdasarkan data sementara Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, korban meninggal duna sebanyak 11 orang yakni 10 siswa SMK Lingga Kencana Depok dan seorang pengendara sepeda motor.
Penulis: Antara
Editor: Agustiyanti
12/5/2024, 15.49 WIB

Kementerian Perhubungan menurunkan tim khusus untuk menginvestigasi penyebab kecelakaan bus pariwisata yang ditumpangi rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok, di Ciater, Subang, pada Sabtu (11/5) petang. Kecelakaan tersebut menewaskan 11 orang. 

“Saya lagi investigasi, minta tim untuk mengecek. Saya menurunkan tim investigasi dari Kementerian Perhubungan, melalui Dirjen Perhubungan Darat ke lokasi untuk mengetahui apa sih masalahnya,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno di Jakarta, Minggu (12/5), seperti dikutip dari Antara. 

Hendro mengatakan, pihaknya menerjunkan tim khusus untuk bersinergi dengan aparat kepolisian untuk menginvestigasi penyebab kecelakaan tersebut dari sisi teknis. Sementara masalah hukum merupakan ranah dari aparat penegak hukum yakni kepolisian setempat.

“Kami masalah teknis kendaraannya saja, masalah hukumnya itu dari aparat kepolisian. Yang diturunkan dari kami ada empat orang. Intinya saya cek nanti penyebab kecelakaan secara teknis," ujar Hendro.

Kementerian Perhubungan juga meminta kepada Perusahaan Otobus (PO) agar rutin melakukan uji kelaikan jalan kendaraan bus demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan saat dalam perjalanan. Pengujian kendaraan bermotor (PKB) atau KIR kendaraan secara berkala sangat penting dilakukan demi mencegah atau memitigasi potensi terjadinya kecelakaan lalu lintas selama perjalanan.

“Saya juga mengimbau kepada pengusaha bus ikuti ketentuan, kalau memang harus melakukan uji KIR, maka ya uji KIR,” tegas Hendro.

Hendro juga meminta kepada seluruh masyarakat pengguna transportasi bus agar berani kritik terhadap kendaraan yang hendak ditumpangi jika tidak memiliki izin kelaikan jalan. Masyarakat pengguna bus diminta untuk terlebih dulu mengecek kelaikan jalan transportasi tersebut di aplikasi MitraDarat demi memastikan keamanan dan keselamatan selama perjalanan.

“Cek betul kendaraannya laik jalan atau tidak, kalau memang tidak laik jalan minta ganti bus yang lain. Dan bagi pengemudi, kalau tidak menguasai medan di mana tujuannya, iya jangan mengemudi,” kata Hendro.

Hendro juga turut prihatin dan berduka cita atas kecelakaan Bus Trans Putera Fajar di Ciater, Subang, Jawa Barat. Ia sangat prihatin atas insiden tersebut, padahal sebelumnya pemeriksaan kelaikan operasi pada bus telah dilakukan pada saat angkutan mudik Lebaran 2024.

Sebuah bus pariwisata yang ditumpangi rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan diduga akibat rem blong, di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat, pada Sabtu (11/5) petang.

Data terkini sementara korban meninggal dunia dalam kecelakaan bus terguling di Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang tersebut berjumlah 11 orang dan empat orang mengalami luka berat harus dirawat di rumah sakit di daerah Subang.