72 Masinis RI dapat Pelatihan Langsung dari TKA Cina di Kabin Whoosh

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa.
Ilustrasi. Para calon masinis Indonesia mendapatkan pelatihan dari masinis asal Cina sejak April 2024.
Penulis: Antara
Editor: Agustiyanti
15/5/2024, 11.18 WIB

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyampaikan, 72 calon masinis Indonesia mulai menjalani pelatihan dalam kabin kereta cepat Whoosh yang beroperasi setiap hari. Para calon masinis tersebut mendapatkan pelatihan dari masinis asal Cina sejak April 2024.

“Para calon masinis akan mendapatkan pelajaran dan pengalaman langsung terkait aktivitas masinis Whoosh sehari-hari,” kata Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa pada Rabu (15/5), seperti dikutip dari Antara. 

Ia menjelaskan, para calon masinis mengikuti pekerjaan masinis Whoosh dari awal hingga akhir dinas selama pelatihan. Hal ini berbeda dari tahapan sebelumnya di mana calon masinis baru belajar secara teori di kelas dan praktik di mesin simulator.

“Dengan kegiatan pelatihan ini diharapkan calon masinis asal Indonesia mampu memahami dengan lebih baik lagi cara kerja masinis kereta cepat, karena saat ini mereka sudah terjun langsung ke lapangan," kata dia.

Dia menjelaskan, para calon masinis ini mengikuti seluruh rangkaian kegiatan masinis Whoosh mulai dari administrasi kedinasan, tes kesehatan, proses serah terima sarana, start dan uji fungsi, langsir kereta, serta mengikuti perjalanan Whoosh dari stasiun awal hingga akhir di kabin.

“Pada saat berada di dalam kabin, para calon masinis mengamati cara pengoperasian kereta cepat, proses komunikasi dengan pusat kendali, komunikasi dengan awak kereta, penanganan kondisi darurat, serta berbagai proses kerja di dalam kabin masinis lainnya,” katanya.

Eva berharap kemampuan dan keterampilan calon masinis ini semakin terasah. Proses ini juga melatih ketahanan fisik para calon masinis sehingga siap bertugas baik secara fisik, mental, kemampuan dan kompetensinya.

“Proses transfer knowledge merupakan salah satu bagian krusial dari proyek kereta cepat di Indonesia. Tujuannya agar bangsa Indonesia bisa berdikari dalam mengoperasikan kereta cepat ini,” kata Eva.

Para calon masinis juga didampingi oleh penerjemah selama proses pelatihan agar penjelasan yang diberikan oleh masinis profesional dapat dipahami dengan baik oleh calon masinis Indonesia.

“Lebih jauh lagi agar SDM Indonesia bisa membagikan pengetahuan ini untuk meningkatkan kompetensi putra putri terbaik bangsa ke depannya,” katanya.